Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin telah mengecek lebih dari 60 kapal asing yang masuk ke Kalimantan Selatan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.Jika sudah dipastikan sehat, baru boleh turun untuk keperluan terbatas seizin Imigrasi
"Dari lebih kurang 60 kapal itu, sebanyak 4.000-an kru kapal kami periksa dan hasilnya tidak ada menunjukkan gejala tidak sehat," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Banjarmasin Ruslan Fajar di Banjarmasin, Minggu.
Pengetatan pemeriksaan kesehatan tersebut menyusul merebaknya virus corona di banyak negara hingga masuk Indonesia.
Ruslan menjelaskan semua kapal asing yang berasal dari negara terjangkit COVID-19 tidak akan diperbolehkan sandar dan menurunkan penumpang serta kru sebelum menjalani tes kesehatan.
Baca juga: KSOP-KKP Tarakan lakukan penyemprotan disinfektan di pelabuhan
Ia menyebut terkait dengan prosedur pemeriksaan tersebut, antara lain wajib melewati 14 hari sampai masa inkubasi virus berakhir, agar dipastikan tidak ada di antara mereka yang terjangkit virus corona.
"Jika sudah dipastikan sehat, baru boleh turun untuk keperluan terbatas seizin Imigrasi," kata dia.
Dia mengakui saat ini Indonesia memperketat masuknya warga negara asing sehingga WNA bersangkutan wajib menyertakan surat sehat dari negara asal sebelum ke Indonesia.
Begitu juga bagi WNI yang ingin bepergian ke luar negeri, kata dia, diharuskan mengantongi surat bukti sehat untuk bisa diterima masuk suatu negara.
KKP Banjarmasin telah memasang alat "thermo scanner" di seluruh pintu masuk ke Kalsel, baik di bandara maupun pelabuhan, untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang datang guna mencegah masuknya virus corona di daerah dengan sebutan "Bumi Lambung Mangkurat" itu.
Baca juga: Waspada COVID-19, KKP keluarkan kebijakan kerja dari rumah
Baca juga: Bandara Syamsudin Noor dilengkapi "Thermo Scanner" cegah virus corona
Pewarta: Firman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020