Dikutip dari CarsCoops pada Senin, NHTSA dalam kasus ini mencatat bahwa dalam keadaan tertentu pelat tekanan kopling yang ada dalam kendaraan tersebut dapat menjadi terlalu panas, akibat adanya gesekan dan memiliki kemungkinan besar akan mudah patah.
Jika hal itu dibiarkan saja, nantinya akan dapat merusak transmisi, menyebabkan hilangnya tenaga, akan mengotori jalan karena puing puing yang bertebaran dari kerusakan itu lalu yang terparah akan dapat menyebabkan kebakaran pada kendaraan karena gesekan panas dari puing-puing itu.
Analisis laboratorium mengungkapkan, pelat tekanan adalah "sumber pengapian yang kompeten" karena dapat mencapai 2.012F (1.100C). Pengemudi dapat mengalami perjalanan pedal kopling yang berlebihan atau tidak normal bahkan mencium bau kopling terbakar.
Saat ini, pembuat mobil telah mengetahui adanya 35 klaim garansi dan satu cedera ringan terkait dengan kondisi ini, yang dilaporkan sebelum 20 Februari. Pada 17 Desember, FCA melakukan pemeriksaan adegan kebakaran mobil yang tampaknya terkait dengan masalah ini, dan satu bulan kemudian, mereka meninjau garansi pengembalian transmisi dan kopling "dengan kerusakan parah".
Dalam kampanye keselamatan ini yang mencakup total 33.237 kendaraan yang terbagi 29.818 Wrangler dan 3.419 Gladiator.
Adapun rincian Wrangler yang ditarik ialah, Wrangler 2018-2020, dibuat dari 23 Agustus 2017, hingga 13 Februari 2020, dan 2020 Gladiator yang ditarik antara 21 Desember 2018, dan 20 Februari 2020.
Dalam kasus ini, FCA masih memperbaiki data dan informasi serta berencana untuk memberi tahu diler dan pemilik mulai 22 April mendatang.
Baca juga: Jeep Wrangler dan Gladiator 2020 "Three O Five" hanya untuk Miami
Baca juga: Jeep Gladiator 2020 mulai dikirim ke diler
Baca juga: Jeep Gladiator hingga Honda Passport, para primadona LA Auto Show
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020