Seorang pelajar SMP 2 Indramayu Suci Rahmawati di Indramayu, Senin, mengatakan mendapatkan informasi dari gurunya, bahwa selama 14 hari ke depan tidak lagi belajar di dalam kelas.
"Tadi pas masuk diberi tahu bahwa sekolah diliburkan selama 14 hari," kata Suci.
Dia mengatakan meskipun selama 14 hari tidak masuk ke sekolah, namun diganti dengan belajar melalui sistem daring. Guru kelas sudah membuat grup whatsapp kelas untuk saling bertukar informasi dan belajar bersama.
"Tadi Bu Guru sudah membuat grup whatsapp, katanya sih buat belajar bareng," ujarnya.
Baca juga: Makassar liburkan sekolah dua pekan untuk cegah penularan corona
Baca juga: Kak Seto: Libur sekolah tergantung kondisi COVID-19 di daerah
Baca juga: Siswa asrama SMA Sedes Jambu dipulangkan ke orang tua
Sementara Kepala SMA Negeri 1 Sindang Sulkhin mengatakan sangat mendukung surat edaran yang dibuat oleh pemerintah pusat dan provinsi yang menganjurkan sekolah-sekolah untuk mengalihkan metode belajar dari rumah.
Karena upaya apapun harus dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona agar tidak semakin meluas.
"Kita yang di lapangan suka, tidak suka harus melakukan belajar metode daring, karena penyebaran virus antar manusia. Jika dikumpulkan orang kita di sini ada 1.300 orang, kalau satu terkena, semua juga ikut kena," katanya.
Untuk metode belajar, kata Sulkhin, akan dilakukan melalui grup whatsapp kelas masing-masing.
Di sana guru-guru akan memantau kegiatan belajar mengajar dengan memberikan materi dan tugas yang mesti dikerjakan oleh siswa dari sekolah.*
Baca juga: Batam liburkan sekolah dua pekan untuk cegah penularan COVID-19
Baca juga: Legislator: Libur sekolah harus disertai sasaran konkret
Baca juga: Pemkot Mataram liburkan pelajar semua jenjang sekolah
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020