“Caranya dengan menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain, mengurangi pertemuan, menghindari tempat berkumpulnya orang banyak, serta sedapat mungkin melakukan aktivitas kegiatan dan pekerjaan dari rumah,” kata Sekretaris Jenderal PP KAGAMA AAGN Ari Dwipayana dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Melakukan social distancing merupakan salah satu dari enam imbauan KAGAMA yang mesti dilakukan pengurus dan anggota KAGAMA sebagai upaya mengatasi penyebaran wabah virus corona.
Imbauan kedua, kata Ari, menunda pelaksanaan kegiatan KAGAMA yang mengumpulkan orang banyak, seperti menyelenggarakan acara diskusi, seminar, pelatihan, kopdar, rapat-rapat kerja, musda, muscab, serta acara pelantikan.
Hal itu mesti dilakukan, kata Ari, sampai wabah COVID-19 bisa terkendali dengan baik.
“Semua program kegiatan ditunda dulu. Koordinasi program dan konsolidasi kepengurusan KAGAMA dapat dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial yang tersedia,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden ini.
Imbauan ketiga, ujar Ari, agar masyarakat selalu menjaga hidup sehat dengan melaksanakan arahan WHO atau Kementerian Kesehatan RI.
Pertama, katanya, dengan sering cuci tangan menggunakan sabun/ hand-rub berbasis alkohol.
Kedua, lanjut Ari, menggunakan masker bila batuk atau pilek, atau menggunakan tisu sekali pakai dan membuangnya di tempat tertutup.
"Ketiga, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, memperbanyak sayur, dan buah; Keempat, rajin olahraga dan istirahat yang cukup; Kelima, bila batuk dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan," ujarnya.
Imbauan KAGAMA yang keempat, kata pria kelahiran Ubud, Bali, ini adalah meminta untuk mendoakan saudara-saudara yang meninggal akibat serangan COVID19, maupun yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi.
“Secara khusus mohon doa untuk kesembuhan Wakil Ketua Umum PP Kagama/Menteri Perhubungan RI, Pak Budi Karya Sumadi, yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 dan saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit,” kata Ari.
Imbauan kelima, kata Ari, agar saling menguatkan, bersatu, menjaga kekompakan, serta aktif mengajak masyarakat agar tetap tenang.
Masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi dan termakan kabar bohong (hoax). Juga membantu pemerintah dalam edukasi, deteksi, dan reaksi cepat serta mitigasi ikutannya sebagai dampak penyebaran wabah virus corona.
"Terakhir, kami meminta semua bentuk partisipasi aktif untuk membantu penanganan penyebaran virus corona, harap dikoordinasikan dengan pemerintah daerah serta dilaporkan ke Posko KAGAMA-UGM Sinergi Atasi COVID-19," kata alumnus FISIPOL UGM ini.
Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020