• Beranda
  • Berita
  • BPBD Lebak imbau warga perbukitan waspadai bencana alam

BPBD Lebak imbau warga perbukitan waspadai bencana alam

16 Maret 2020 21:05 WIB
BPBD Lebak imbau warga perbukitan waspadai bencana alam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau warga yang yang tinggal di sekitar perbukitan dan aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam. ANTARA/ Dokumen

Masyarakat yang tinggal di perbukitan dan aliran sungai mencapai ribuan kepala keluarga dan berpotensi bencana banjir bandang dan longsor jika curah hujan cenderung meningkat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengimbau warga yang yang tinggal di sekitar perbukitan dan aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

"Peringatan imbauan itu sehubungan curah hujan sepanjang Senin (16/3) sore hingga pukul 20.45 WIB masih berlangsung dengan intensitas sedang dan ringan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin malam.

Masyarakat yang tinggal di perbukitan dan aliran sungai mencapai ribuan kepala keluarga dan berpotensi bencana banjir bandang dan longsor jika curah hujan cenderung meningkat.

BPBD Lebak terus melakukan peringatan imbauan kepada seluruh warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan menyusul cuaca buruk.
Baca juga: Trauma hilang, anak korban bencana banjir di Lebak mulai bermain lagi

Selama ini, curah hujan dengan intensitas ringan dan sedang cukup tinggi, sehingga aparat desa, kecamatan, dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan terjadi bencana alam.

Apabila, hujan terus menerus hingga dini hari maka masyarakat segera mencari lokasi yang aman dari bencana alam tersebut.

Saat ini, potensi bencana alam dan lokasinya di perbukitan dan aliran sungai tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Sajira, Cipanas, Cibeber, Maja, Curugbitung, Cimarga, Rangkasbitung, Cibadak, Cikulur, Cileles, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, Malingping, Bayah, Leuwidamar, Muncang dan Sobang.

Bahkan, belum lama ini tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Lebak diterdampak bencana banjir bandang dan longsor hingga sembilan warga dilaporkan meninggal dunia.

Selain itu juga ribuan warga terpaksa tinggal di posko pengungsian dan puluhan jembatan, sekolah dan pesantren rusak berat hingga hanyut.
Baca juga: QudwahCare Lebak bangun jembatan gantung pasca-bencana

Begitu juga ratusan rumah masyarakat hanyut dan rusak berat akibat bencana alam tersebut.

Oleh karena itu, BPBD Lebak minta warga mewaspadai bencana banjir dan longsor sehubungan curah hujan meningkat.

"Kami berharap warga yang tinggal di perbukitan dan aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Kaprawi mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan kesiagaan dengan mengoptimalkan piket selama 24 jam di Posko Utama BPBD dengan bergantian hingga 12 personel juga mempersiapkan persedian logistik dan obat-obatan.

Selain itu juga menyiagakan peralatan evakuasi untuk melakukan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi banjir juga berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Peralatan evakuasi itu semua dalam kodisi baik dan bisa dioperasikan, diantaranya kendaraan roda dua dan roda empat, senso dan perahu karet.

"Kami tentu akan bergerak cepat jika menerima laporan bencana alam untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa," kata Kaprawi.
Baca juga: Wakil Presiden apresiasi penanganan pasca-bencana di Lebak

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020