Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan layanan transportasi umum TransJakarta akan menambah armada untuk rute-rute dengan permintaan tinggi.koridor yang biasa perjalanannya sangat tinggi, harus kita tambah lagi armadanya
"Pada koridor-koridor yang biasa perjalanannya sangat tinggi, harus kita tambah lagi armadanya," kata Syafrin di Balai Kota Jakarta, Senin.
Syafrin mengatakan kemungkinan TransJakarta akan memasok armada di rute-rute perjalanan dengan permintaan tinggi sekitar 200 persen.
Armada yang akan ditambahkan kata Syafrin, nantinya diambil dari rute-rute yang memiliki permintaan perjalanan yang rendah dan karenanya akan dilakukan penyesuaian rute.
Baca juga: Lencang depan jadi langkah "Social Distancing" di transportasi umum
"Nanti detailnya akan dirilis oleh rekan-rekan TransJakarta karena setelah ini akan dibuatkan jadwal operasi sesuai dengan skema yang saat ini dijalankan oleh TransJakarta. Ditunggu saja," kata Syafrin.
Hingga saat ini belum ada detail terkait rute-rute yang akan melayani penumpang mulai Selasa (17/3), tapi Syafrin mengatakan untuk layanan malam hari atau angkutan malam hari dipastikan tersedia mulai Selasa.
"Nah untuk angkutan malam hari, beroperasi normal mulai besok. Malam ini belum," kata Syafrin.
Layanan TransJakarta dipastikan akan kembali beroperasi selama 24 jam mulai Selasa (17/3) setelah sebelumnya Pemprov DKI sempat membuat kebijakan pembatasan jam operasional selama hanya 12 jam serta rute TransJakarta menjadi 13 rute saja untuk menghindari COVID-19.
Baca juga: Ini skema pembatasan transportasi umum di Jakarta
Kembalinya jam operasional ini namun tetap dibarengi dengan pembatasan jumlah penumpang di Halte TransJakarta.
Syafrin sebelumnya juga mengimbau masyarakat untuk melakukan lencang depan sebagai langkah untuk menjaga jarak (social distancing) saat akan mengantre di halte ataupun stasiun transportasi umum di Jakarta.
"Jadi semuanya kita imbau lencang depan, 1 lengan ke depan, pola ini kita harapkan potensi penyebaran virus ini (COVID-19) menjadi minimal, bahkan kita hilangkan," kata Syafrin.
Untuk layanan TransJakarta untuk tipe bus gandeng yang tadinya mampu mengangkut 150 orang kini direkayasa menampung 60 orang. Sedangkan untuk bus tunggal yang dapat menampung 80 orang menjadi 30 orang saja.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020