Executive Director RSV Helmet, Richard Ryan mengungkapkan tindakan pencegahan akan dilakukan 16 hari ke depan. Pihak RSV akan memberikan alat ukur sebagai alternatif.
"Jadi kami akan terapkan pencegahan ini selama 16 hari ke depan dan terpaksa konsumen tidak bisa fitting helm, alternatifnya adalah pakai meteran, buat mencari ukuran kepala yang pas untuk konsumen," ungkap Richard kepada Antara saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa(16/3).
Richard menjelaskan, tidak dipungkiri terdapat konsumen yang kecewa karena sudah datang namun tidak bisa mencoba helm yang diinginkan.
"Ada juga si yang kecewa karena sudah datang, tapi begitu dijelaskan semua paham dan mengerti maksud dan tujuan kami menerapkan hal itu," jelas dia.
Baca juga: Jangan rendam busa saat mencuci helm, kenapa?
Baca juga: Cara merawat helm agar tidak bau apek
RSV Helmet juga mengalami penurunan transaksi setelah kebijakan itu dijalankan.
"Sudah dijalankan sejak Sabtu (14/3), dan memang pengaruh ke omzet sejak diumumkan oleh pemerintah. Ada juga konsumen yang enggak jadi beli karena gak bisa langsung pakai," jelas Ricahrd.
"Penurunan omzet sampai 40 persen, tapi berangsur, ini kan baru tiga hari enggak boleh fitting. Dengan ada isu corona saja traffic sudah turun ditambah enggak boleh fitting, jadi semakin hari semakin turun," kata dia.
RSV Helmet baru saja meluncurkan corak baru dari varian model FF Zero (Full Face), FF 500 (Full Face) dan Super Color (half face) yang terihat lebih sporty nan trendy, senada dengan tagline mereka "When Helmet Meets Fashion".
Produsen Helm yang melaksanakan grand opening di Semarang pada April mendatang, juga telah menyediakan hand sanitizer di setiap gerai.
Baca juga: RSV hadirkan Orca helm khusus pehobi offroad
Baca juga: RSV Helmet tambah jaringan di Jakarta Timur
Baca juga: RSV Helmet perluas jaringan di Indonesia
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020