"Goodyear berharap konsep ban reCharge dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia. Kami akan terus berkomitmen dan berinovasi menghadirkan konsep ban yang siap digunakan di masa depan dengan mobilitas yang nyaman," kata Mike Rytokoski, Wakil Presiden dan Chief Marketing Officer Goodyear Eropa dalam keterangan persnya.
Konsep reCharge ini mencakup sejumlah fitur inovatif yang memiliki tiga keutamaan yaitu:
• Personalisasi
Inti dari konsep reCharge adalah senyawa berupa cairan khusus yang dapat terurai secara alami dan dapat diisi ulang dengan menggunakan ‘kapsul’.
Hal itu dapat menyederhanakan proses pada penggantian ban.
Melalui kapsul, tapak ban bisa regenerasi dan beradaptasi dari waktu ke waktu untuk berbagai kondisi iklim, kondisi jalan, atau hanya sekadar bepergian.
Berkat kecerdasan buatan, profil ban akan ditampilkan kepada pengemudi. Hal ini memudahkan pengemudi dalam memantau senyawa atau cairan khusus dalam ban.
Baca juga: Menengok produksi ban di pabrik Goodyear
Baca juga: Alasan Goodyear tidak produksi ban motor
• Berkelanjutan
Senyawa itu sendiri akan dibuat dari bahan biologis dan diperkuat dengan serat laba-laba sutra (salah satu bahan alami terkuat di dunia) yang akan membuatnya mampu bertahan lama dan 100 persen dapat terurai secara alami.
• Pergantian mudah dan sederhana
Kemudahan tambahan atas proses penggantian ban dengan kapsul isi ulang ini adalah, bahwa tapak ban akan didukung oleh karkas yang ringan, profil yang tinggi dan sempit.
Konstruksi yang kuat, mudah perawatan dan tipis ini yang akan menepis semua kebutuhan untuk memelihara tekanan atau waktu tunda karena kebocoran.
“Goodyear reCharge adalah konsep ban bandel yang sangat mandiri, berdaya tahan lama dengan proses pergantian ban yang mudah dan sederhana,” kata Sebastien Fontaine, Kepala Desainer di Goodyear Innovation Center di Luxembourg.
Baca juga: Ban "cerdas" Goodyear tertanam sensor untuk optimalkan jarak henti
Baca juga: CEO Cisco Hera Kitwan jadi Dewan Direksi Goodyear
Baca juga: Arti titik kuning pada ban baru
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020