• Beranda
  • Berita
  • BPTJ: Transportasi harus tersedia, namun warga perlu kurangi mobilitas

BPTJ: Transportasi harus tersedia, namun warga perlu kurangi mobilitas

17 Maret 2020 17:21 WIB
BPTJ: Transportasi harus tersedia, namun warga perlu kurangi mobilitas
Moda Raya Terpadu (MRT) tetap beroperasi normal, namun menerapkan social distancing (jaga jarak). (BPTJ)

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden yang meminta semua kebijakan di pusat dan daerah terkait pencegahan penyebaran Virus Corona Disease (COVID-19) dapat berjalan efektif

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengimbau transportasi publik harus tetap tersedia, namun warga perlu mengurangi mobilitas.

Polana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kembali menyelenggarakan layanan angkutan umum perkotaan dengan frekuensi tinggi di Jakarta.

“Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden yang meminta semua kebijakan di pusat dan daerah terkait pencegahan penyebaran Virus Corona Disease (COVID-19) dapat berjalan efektif,” katanya.

Polana juga menyampaikan jika selama penyesuaian pola operasi berlangsung, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan layanan angkutan perkotaan tetap terpenuhi.

Sejalan dengan arahan Presiden terkait layanan transportasi yang menekankan jika layanan transportasi publik harus tetap diberikan dengan catatan perlu meningkatkan kebersihan, Polana menambahkan jika BPTJ telah mengeluarkan Surat Edaran tentang “Pencegahan Resiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).”

Dalam Surat Edaran nomor : SE.4 BPTJ TAHUN 2020 yang dikeluarkan tanggal 4 Maret 2020 tersebut operator angkutan umum dan koordinator terminal di Jabodetabek diminta untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus mulai dari pengukuran suhu tubuh calon penumpang, penyediaan hand sanitizer¸ meningkatkan kebersihan hingga melakukan koordinasi dengan fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat.

Polana juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Dinas Perhubungan dan operator angkutan umum di Jabodetabek dalam mencegah risiko penyebaran COVID-19.

“Selama ini mereka sudah cukup sigap dalam mengantisipasi penyebaran virus mulai dari sosialisasi, penyediaan sanitizer, hingga peningkatan kebersihan fasilitas transportasi di tengah upaya mereka memberikan layanan kepada masyarakat,” ujar Polana.

Polana menambahkan jika komunikasi tidak hanya dilakukan dengan Pemprov dan operator layanan angkutan umum di DKI Jakarta namun seluruh Pemerintah Daerah di Jabodetabek mengingat penyebaran virus corona yang berpotensi terus mengalami eskalasi, Polana menghimbau masyarakat untuk memastikan jaga jarak atau social distancing ketika tetap harus melakukan perjalanan.

“Pemahaman dan kerja sama masyarakat kita butuhkan dalam mencegah penyebaran virus corona ini,” ungkap Polana.

Di sisi lain pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan para operator angkutan umum guna mengantisipasi kepadatan penumpang di dalam moda transportasi serta mencegah terjadinya penumpukan penumpang,” kata Polana.

Lebih lanjut Polana menambahkan jika pada dasarnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tetap akan menjamin ketersediaan layanan transportasi umum massal. Sementara jika memang perlu dilakukan penyesuaian pola operasi dengan tujuan untuk melakukan social distancing, Polana mengatakan langkah tersebut harus dilakukan secara bertahap menyesuaikan kebutuhan.

Jika nantinya penggunaan angkutan umum massal sudah berkurang karena kebijakan untuk bekerja dari rumah, bisa saja penyesuaian pola operasional dilakukan,” Polana.

Baca juga: BPTJ siapkan pengendapan truk ODOL antisipasi kemacetan jalan nasional
Baca juga: BPTJ pastikan jalan berbayar rampung tahun ini
Baca juga: Menhub: Perlu inisiatif pemda kembangkan transportasi Jabodetabek

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020