Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan wabah virus corona penyebab COVID-19 merupakan tantangan kemanusiaan dan iman.Bagi kita ini semua adalah tantangan kemanusiaan dan sekaligus tantangan iman
"Bagi kita ini semua adalah tantangan kemanusiaan dan sekaligus tantangan iman. Kita doakan saudari-saudara kita yang menjadi korban virus ini semoga yang meninggal diterima dalam kemuliaan yang abadi, yang sakit disembuhkan," kata Suharyo dalam pesan publik yang ditayangkan dalam jaringan, Jakarta, Rabu.
Merespons krisis masalah COVID-19 di Indonesia, Keuskupan Agung Jakarta akan segera memberikan pedoman praktis khususnya dalam rangka peribadatan.
Saat ini bangsa Indonesia dan seluruh dunia sedang dalam keadaan prihatin bahkan cemas karena tersebarnya wabah virus corona COVID-19 dengan segala akibatnya di dalam berbagai bidang kehidupan.
Meskipun demikian kondisi yang terjadi, dia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak panik atau cemas berlebihan seperti anjuran para pemimpin bangsa. "Kita berharap dan yakin semuanya akan menjadi baik kembali," tuturnya.
Baca juga: Gereja Katedral disemprot disinfektan untuk cegah penyebaran corona
Suharyo mengapresiasi pemimpin bangsa dan para profesional di berbagai bidang yang telah berkontribusi dalam segala upaya dan cara untuk menangani COVID-19.
Dia menyakini pemimpin bangsa pasti akan terus berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan tersebarnya virus corona itu dan mengatasi akibat-akibatnya.
Suharyo juga menyampaikan apresiasi kepada para tenaga kesehatan yang dengan tulus mengambil resiko membantu para penderita untuk bisa sembuh.
"Kita berterima kasih kepada para profesional dalam berbagai bidang ilmu yang terus berusaha mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh virus corona ini," tuturnya.
"Semoga keadaan ini mendorong kita semua untuk semakin dan terus bertumbuh dalam iman persaudaraan dan bela rasa," ujar Suharyo.
Baca juga: Respon cepat gereja cegah penularan dan penyebaran COVID-19
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020