"Saya mendorong pemerintah membuat sebuah kebijakan yang tegas misalnya sesegera mungkin tetapkan larangan masuk dan keluar dari tempat tujuan tertentu yg menjadi asal muasal Covid-19 seperti China," kata dai, kepada para wartawan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Yurianto: Kondisi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi stabil
Ia mengatakan China sudah melakukan proses isolasi atau penutupan alias lockdown terlebih dahulu dan saat ini melakukan proses pemulihan.
Menurut dia, pemerintah Indonesia bisa mengambil langkah yang lebih keras dalam mengatasi penyebaran COVID-19 sehingga tidak masalah kalau diambil kebijakan penutupan.
Baca juga: Pulau Luzon ditutup, masyarakat dan WNI di Filipina diminta tak panik
"Kalau lockdown adalah cara yang harus kita ambil untuk cegah Covid-19 menyebar, mengapa tidak. Dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena dalam waktu 2-3 pekan akan membuat kita lebih baik, bisa mengidentifikasi zona merah di mana saja dan wilayah yang relatif aman dimana," ujarnya.
Menurut dia, fenomena Covid-19 terjadi di berbagai negara namun kesadaran negara-negara tersebut lebih baik dan lebih disiplin daripada Indonesia dalam menghadapi virus itu.
Baca juga: Kemarin, anggaran hingga RS dan hotel penanganan COVID-19
Ia mengatakan, negara-negara lain pun melakukan langkah lockdown dan disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat sehingga kebijakan itu bisa diterima.
"Orang tahu kok virus ini sangat mengerikan sehingga apapun keputusan otoritas, Insya Allah diterima masyarakat," katanya.
Baca juga: Indef: Kebijakan "social distancing" lebih baik ketimbang "lockdown"
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020