• Beranda
  • Berita
  • Pengamat sebut dampak penurun harga gas terhadap PGN

Pengamat sebut dampak penurun harga gas terhadap PGN

18 Maret 2020 16:27 WIB
Pengamat sebut dampak penurun harga gas terhadap PGN
Pekerja PHE Jambi Merang turut hadir dalam pengiriman gas industri pertama ke Jawa Barat. ANTARA/HO Pertamina/am.

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi membeberkan beberapa dampak atas penurunan harga gas bumi terhadap pengusaha khususnya perusahaan milik negara, PGN.

“Perolehan laba nantinya akan berpengaruh untuk PGN. Selain itu akan berdampak juga pada pembangunan infrastruktur pipa yang tengah berjalan,” kata Fahmy kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, penurunan harga gas bumi menjadi 6 dolar As per MMBTU akan memangkas beberapa biaya operasional di mana margin tersebut akan ditanggung oleh investor.

“Pemangkasan harga jual di sektor hulu akan mengurangj margin investor. Dampaknya, investasi di sektor hulu menjadi tidak kondusif,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam kesempatan berbeda menuturkan PGN memastikan bahwa proyek pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan perusahaan akan tetap berjalan, di tengah ancaman wabah virus Covid-19.

Rencananya, pada tahun ini, PGN menambah jaringan pipa gas untuk rumah tangga sebanyak 316.000 di 49 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Rachmat mengungkapkan, proyek infrastruktur gas bumi tahun ini ditargetkan bertambah sepanjang 453 km.

Mayoritas pembangunan infrastruktur tersebut dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan industri di daerah melalui pemanfaatan gas bumi.

Sedangkan, Pemerintah memutuskan agar harga gas bumi diturunkan menjadi rata-rata 6 dolar As/mmbtu di plant gate konsumen mulai 1 April 2020. Penurunan harga gas tersebut tidak akan mengurangi besaran penerimaan kontraktor migas.

"Rencana penurunan harga gas menjadi 6 dolar As (per mmbtu) mengikuti Perpres Nomor 40 tahun 2016. Untuk bisa menyesuaikan harga 6 dolar As per mmbtu tersebut, maka harga gas di hulu harus bisa diturunkan antara 4-4,5 dolar per mmbtu, dan biaya transportasi dan distribusi bisa diturunkan antara 1,5-2 dolar per mmbtu," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arfin Tasrif.

Penurunan harga gas tersebut juga diterapkan untuk sektor kelistrikan dalam rangka menyediakan listrik yang terjangkau bagi masyrakat dan mendukung pertumbuhan industri. Penurunan harga gas untuk industri termasuk pupuk dan PLN tidak menambah beban keuangan negara.




Baca juga: Menkeu hitung dampak penurunan harga gas industri ke subsidi di APBN
Baca juga: Pemerintah turunkan harga gas bumi jadi 6 dolar AS per MMBTU
Baca juga: Pengamat sarankan penurunan harga gas diikuti penyesuaian pajak

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020