“Pada Juni atau Juli 2021 untuk Euro 2020 dan Copa Amerika. Sekarang untuk Piala Dunia Antarklub yang baru,” kata Infantino seperti disiarkan Xinhua, Rabu.
Baca juga: Presiden FIFA: kesehatan pemain lebih penting dibandingkan sepak bola
Ia mengaku telah menyerukan konferensi dewan pada Rabu, yang rencananya menyetujui permintaan penundaan dari penyelenggaraan turnamen di Eropa dan Amerika Selatan, serta membahas kapan harus menjadwal ulang pelaksanaan Piala Dunia Antarklub 2021.
Presiden badan sepak bola dunia itu mengatakan FIFA akan berdiskusi bersama pemerintah dan Asosiasi Sepak Bola China, apakah akan menunda Piala Dunia Antarklub ke "akhir 2021, 2022 atau 2023”, dengan tujuan meminimalisasi dampak buruk.
Piala Dunia Antarklub 2021 adalah turnamen baru, yang akan diselenggarakan setiap empat tahun dan diikuti 24 tim, untuk menggantikan even tahunan yang diikuti tujuh tim. "Ini adalah Piala Dunia pertama yang nyata dan yang sesungguhnya bagi tim dan klub terbaik dunia," kata Infantino pada Oktober 2019 ketika China memperoleh hak sebagai tuan rumah edisi pertama.
Baca juga: Presiden La Liga kritik keras format baru Piala Dunia Klub
Panitia Penyelenggara Piala Dunia Antarklub China mengatakan kepada Xinhua bahwa mereka akan terus berkomunikasi dengan FIFA guna membahas seluruh masalah tersebut.
Dalam pernyataannya, Infantino juga menyarankan untuk mendonasikan 10 juta dolar AS kepada WHO sebagai dana tanggap solidaritas dan membahas pembentukan dana bantuan sepak bola global guna membantu para anggota dari komunitas sepak bola yang terkena dampak wabah ini.
Baca juga: FIFA siap sumbang Rp150,8 miliar dana solidaritas WHO lawan COVID-19
Baca juga: Euro dan Copa America diundur, Piala Dunia Antarklub ikut terdampak
Infantino juga berharap menemukan solusi tepat terkait perubahan kalender pertandingan internasional sebelum akhir April dan segera mengumumkan perubahan yang diperlukan atau dispensasi sementara bagi regulasi terhadap status transfer pemain guna melindungi kontrak antara pemain dengan klub.
Pewarta: Fitri Supratiwi dan Naufal Difaudin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020