• Beranda
  • Berita
  • Pandemi COVID-19 paksa pebalap sepeda profesional Eropa "menganggur"

Pandemi COVID-19 paksa pebalap sepeda profesional Eropa "menganggur"

18 Maret 2020 22:54 WIB
Pandemi COVID-19 paksa pebalap sepeda profesional Eropa "menganggur"
Tim INEOS berlaga di Etape 2 balap Tour de France 2019 yang menempuh rute dari Brussel Royal Palace ke Brussel Atomium (7/7/2019) Reuters/Gonzalo Fuentes
Pandemi virus corona (COVID-19) telah memaksa para pebalap sepeda profesional di Eropa "menganggur" sementara, karena tak bisa turun ke jalan untuk berlatih maupun berkompetisi.

Semua ajang balap sepeda ditiadakan hingga akhir April, sedangkan para pebalap sepeda di Prancis dan Spanyol, dua negara yang menjadi basis, mengaku tak bisa berlatih di luar.

"Saat ini aku tidak berlatih, aku mengambil jeda satu pekan," ungkap pebalap Prancis Julien Bernard yang membalap untuk tim Trek-Sefafredos kepada Reuters, Rabu.

Baca juga: Dua tim Prancis diizinkan pulang setelah negatif virus corona

"Kami tak tahu kapan balapan bisa dilanjutkan, paling cepat akhir Mei."

Menteri olahraga Prancis Roxana Maracineanu pun saat ini menyatakan tak ada pengecualian. "Jelas jika lockdown berlaku untuk semua, termasuk atlet."

Uni sepeda internasional UCI menyatakan pada Rabu, ketika musim kompetisi berlanjut, mereka akan memberi prioritas untuk melanjutkan kalender balapan dan termasuk lima balap sepeda klasik atau lima Monumen (Milan-Sanremo, Tour of Flanders, Paris-Roubaix, Liege-Bastogne-Liege dan Tour of Lombardy), serta tiga Grand Tour (Italia, Prancis dan Spanyol).

Sementara itu ada ketakutan jika balapan terakbar sedunia Tour de France, yang digelar akhir Juni, terancam penyelenggaraannya.

Baca juga: Negatif virus corona, Froome dan sejumlah pebalap boleh tinggalkan UEA

Baca juga: Tour UEA dibatalkan setelah pebalap Italia terinfeksi corona


Namun, pihak penyelenggara Tour belum mempertimbangkan penundaan ajang yang digelar 27 Juni - 19 Juli itu, yang berakhir lima hari sebelum pembukaan Olimpiade 2020 di Tokyo.

"Saat ini hanya dua pekan kemudian otoritas kemungkinan akan mengambil tindakan bagi atlet profesional, jadi tak perlu panik," kata Bernard.

Pemerintah Prancis menerapkan status lockdown, melarang warga masuk atau keluar dari wilayahnya, selama dua pekan, namun mengisyaratkan jika kondisi tersebut bisa diperpanjang.

Italia menerapkan kebijakan serupa, namun para pebalap masih diperbolehkan berlatih di luar, tapi juara dunia U-23 Samuele Battistella mendapat kecaman di media sosial ketika warganet tahu ia mengendarai sepeda di pusat Bassano del Grappa, Provinsi Vicenza.

Baca juga: Kejuaraan Balap Sepeda Asia ditunda karena COVID-19

"Aku tak bisa membalap dengan spanduk di belakangku bertuliskan 'aku sedang bekerja'," keluh pebalap tim Veneto itu kepada La Gazzetta dello Sport.

Sementara pebalap lainnya, seperti Sebastien Reichenbach asal Swiss memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menjalani latihan di ruangan.

"Akan buruk jadinya jika aku kecelakaan dan memenuhi kasur di rumah sakit," kata pebalap Groupama FDJ itu kepada harian Le Nouvelliste.
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020