Kabar ini muncul setelah klub Basque tersebut mengungkapkan Sabtu bahwa dua anggota staf pelatihannya dites positif virus corona. Tak seorang pun dari yang terpapar itu menunjukkan adanya gejala apa pun, sambung klub ini.
Baca juga: Klub Liga Spanyol dikritik karena tes COVID-19 ke pemain tanpa gejala
Baca juga: Ezequiel Garay jadi pemain La Liga pertama yang terjangkit COVID-19
"Ada 15 kasus positif, tiga di antaranya berasal dari tim pertama Deportivo Alaves dan tujuh anggota tim pelatihan," sambung Alaves.
"Tidak ada seorang pun dari skuat Kirolbet Baskonia (klub bola basket Alaves) yang dites positif. Juga ada lima karyawan klub yang terpapar."
"Klub sudah mengambil keputusan untuk melakukan tes sesuai dengan kebijakan pertanggungjawaban kami kepada masyarakat yang membentuk bagian dari keluarga kami, dan hasilnya menunjukkan bahwa ini cara terbaik dan paling cepat dalam menemukan kasus virus ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperlunya demi mengurangi, dalam cara apa pun, setiap penyebaran."
"Mereka yang mendapatkan hasil positif tidak menunjukkan gejala apa pun dan baik-baik saja."
Spanyol adalah negara kedua di Eropa yang paling parah terkena virus corona setelah Italia, dengan 558 dipastikan meninggal dunia dan hampir 14.000 kasus sampai Rabu sore, ketika negara itu menerapkan lockdown.
Masyarakat hanya dibolehkan meninggalkan rumah untuk kegiatan-kegiatan sangat penting seperti pergi ke supermarket atau membeli obat.
Lansia dan mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan adalah pihak yang paling berisiko.
Baca juga: Otoritas Spanyol larang terbang, dua pertandingan Liga Europa ditunda
Baca juga: Tidak hanya La Liga, Spanyol juga tangguhkan kompetisi lainnya
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020