"Sampai sekarang total yang dipantau 11 orang, terdiri dari yang masih dalam pemantauan sebanyak delapan orang dan yang sudah lepas pantau tiga orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Kamis.
Baca juga: Pemprov Lampung diminta tambah ruang isolasi di RS rujukan
Faisal tidak merincikan identitas dan alamat orang-orang yang masuk dalam kelompok orang dalam pemantauan. Namun dia memastikan 11 warga tersebut sudah didata dan dalam pengawasan petugas kesehatan di wilayah masing-masing.
Dia menjelaskan, masyarakat perlu memahami langkah pemerintah dalam menangani COVID-19. Harapannya masyarakat ikut mendukung, khususnya dengan melindungi diri dari hal-hal yang memicu atau rawan berjangkitnya virtual tersebut.
Baca juga: Hindari COVID-19, Dirlantas Polda Metro perintahkan hentikan razia
"Mereka yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) yaitu dengan dengan batuk, panas, pilek dan demam lebih dari 38 derajat celcius, pernah kontrak dengan penderita positif atau berasal dari daerah yang terjangkit dengan transmisi lokal atau orang yang pernah berkunjung ke wilayah terjangkit COVID-19," kata dia.
Sementara itu, orang yang mengeluh sakit dan dirawat maka pasien tersebut masuk dalam kategori pengawasan.
Baca juga: Gowa siap fasilitasi pemulangan 8.694 peserta Ijtima Asia
Faisal menyebut contohnya adalah seorang anak buah kapal yang Rabu (18/3/2020) siang dirujuk dari Kabupaten Seruyan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Untuk pasien yang dikategorikan "suspect", kata Faisal adalah orang yang menurut dokter atau ahli, didiagnosa menderita gejala ke arah penderita COVID-19. Untuk itu mereka harus menjalani pemeriksaan intensif.
Sementara itu untuk orang yang masuk kategori konfirm adalah pasien yang hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan dia positif terjangkit virus COVID-19. Sedangkan untuk mereka menjalani observasi selama 14 tidak ada indikasi gejala maka status mereka adalah l lepas pemantauan.
Sementara itu, sebanyak 11 warga Kotawaringin Timur yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan tersebut adalah mereka yang baru tiba perjalanan dari luar negeri. Mereka diobservasi selama 14 hari untuk mengetahui apakah mereka terpapar COVID-19 atau tidak.
"Kami memantau beberapa warga yang baru saja datang dari Bangkok. Yang terlaporkan dari satu kecamatan ada 11 orang, termasuk di wilayah kota ada empat orang. Kami baru dapat laporan pagi tadi. Ini terus kami telusuri," kata Faisal.
Faisal mengatakan laporan terkait perkembangan penanganan COVID-19 disampaikan secara rutin dari waktu ke waktu. Hal itu untuk memudahkan pengawasan dan pengambilan kebijakan.
Dia mengimbau siapa saja yang merasa memiliki riwayat bepergian ke wilayah terjangkit maupun kontak dengan penderita COVID-19, diharapkan melapor dan memeriksakan diri. Masyarakat diminta menjalankan pola hidup sehat sehingga tidak mudah diserang penyakit.
"Yang penting adalah pelacakan kasus. Siapa saja yang pernah berinteraksi, kemudian dijadikan kelompok orang dalam pemantauan. Yang menyatakan konfirm atau tidak adalah pemerintah pusat," kata Faisal.
Faisal menambahkan pihaknya akan melakukan penyemprotan desinfektan di lokasi-lokasi strategis dan rawan COVID-19. Penyemprotan rencananya dimulai hari ini Kamis (19/3) secara bertahap sesuai bahan desinfektan yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020