• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPR: "lockdown" langkah tekan penyebaran COVID-19

Anggota DPR: "lockdown" langkah tekan penyebaran COVID-19

19 Maret 2020 10:09 WIB
Anggota DPR: "lockdown" langkah tekan penyebaran COVID-19
Dokumentasi anak-anak bermain sepak bola di atap apartemen di salah satu kawasan perumahan yang dekat dengan pusat penyebaran COVID-19 di Wuhan, Hubei, China, Selasa (10/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS

... sudah berulangkali mengingatkan pemerintah, seharusnya belajar dari negara lain untuk menekan penyebaran COVID-19 ini...

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR, Putu Supadma Rudana, menilai kebijakan isolasi kawasan atau lockdown dapat menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia seperti yang sudah berhasil dilakukan beberapa negara.

"Saya sudah berulangkali mengingatkan pemerintah, seharusnya belajar dari negara lain untuk menekan penyebaran COVID-19 ini dengan melakukan lockdown," kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemarin, kasus positif COVID-19 bertambah hingga opsi "lockdown"

Hal itu dia katakan terkait perkembangan kasus positif COVID-19 di Indonesia, pada Rabu (18/3) bertambah menjadi 227 orang.

Ia menilai fenomena COVID-19 di Indonesia seperti efek bola salju, yang bergulir dari kecil dan akan terus membesar sehingga pemerintah jangan terkesan menyepelekan persoalan tersebut karena saat ini korban meninggal sudah 19 orang.

Baca juga: Malaysia setelah "lockdown" 18 Maret 2020

"Segera ambil sikap lakukan lockdown karena virus ini terus membuat masyarakat khawatir dan bingung karena masih belum terdeteksi," ujarnya.

Menurut dia, jika kebijakan isolasi kawasan diberlakukan, maka masih banyak cara untuk menekan dampak ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Wakil ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen DPR mengusulkan agar pemerintah dari pintu ke pintu memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Pemberian Beras Gratis kepada masyarakat saat masa isolasi kawasan nanti.

Baca juga: Pulau Luzon ditutup, masyarakat dan WNI di Filipina diminta tak panik

"Ini adalah solusi yang paling cepat dan tepat untuk membantu masyarakat melewati masa-masa sulit seperti saat ini," katanya.

Selain itu Putu mengapresiasi langkah Presiden Jokowi menghentikan kunjungan kerja dan perjalanan dinas pemerintah dan dana tersebut bisa dialihkan untuk program BLT atau BLSM (Bantuan Langsung Sementara) kepada masyarakat.

Baca juga: Mendagri: Tujuh hal harus dipertimbangkan untuk "lockdown" wilayah

Menurut dia, anggaran perjalanan dinas pemerintah itu harus dialihkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat berupa kebutuhan pokok di beberapa wilayah yang terkena dampak pademi COVID-19.

"Misalnya sembako, obat obatan, masker, makanan bayi dan juga tentu popok bayi. Jadi pemerintah harus segera melakukan isolasi kawasan untuk menekan penyebaran COVID-19 ini," ujarnya.

Baca juga: Prancis kerahkan 100.000 polisi untuk terapkan "lockdown"

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020