Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan menyatakan warga yang peduli akan kebersihan masjid-masjid dan tempat umum lainnya bisa ikut memberikan bantuan donasinya untuk membantu mencegah penularan virus COVID-19.bisa ikut memberikan bantuan donasinya untuk kita teruskan dalam upaya-upaya pencegahan
"Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pencegahan dan peduli sesama umat, bisa ikut memberikan bantuan donasinya untuk kita teruskan dalam upaya-upaya pencegahan," ujar Kepala Cabang ACT Sulsel Faizal Agunisman di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan bantuan donasi yang masuk akan digunakan untuk membeli bahan baku pembuatan cairan antiseptik atau hand sanitizer maupun cairan disinfektan.
Untuk pembuatan hand sanitizer dan disinfektan itu dilakukan oleh orang profesional yang ahli di bidangnya. Penggunaan bahan baku juga dipilih dari yang ramah lingkungan sehingga aman untuk semua umur baik balita maupun dewasa.
Baca juga: 1.000 penyanitasi tangan disiapkan ACT Sulsel di tempat publik
Faizal menyatakan untuk cairan disinfektan akan digunakan dalam penyemprotan di masjid-masjid yang ada di kota ini, sehingga seluruh jamaah tidak perlu lagi khawatir akan kebersihan rumah ibadah itu.
Ia juga mengaku jika penyemprotan disinfektan akan dilakukan secara berkesinambungan selama pandemi virus corona baru atau COVID-19 ini masih mewabah.
Sementara untuk hand sanitizer dalam jumlah banyak itu juga akan disebar di masjid-masjid, pasar tradisional, sekolah dan tempat umum lainnya yang banyak dikunjungi.
"Ini adalah ikhtiar kami dan seluruh dermawan yang mempercayakan sebagian dari hartanya itu. Semua donasi yang masuk akan kita gunakan untuk kebaikan umat," katanya.
Faizal menuturkan, berbekal pengetahuan meramu larutan pembasmi virus dari SDM dan media official ACT yang ada, relawan ACT-MRI Sulawesi Selatan mulai membuat larutan disinfektan secara mandiri yang bahan-bahannya bisa didapatkan di toko-toko bahan kimia setempat.
"Aksi disinfektanisasi ini tetap menerapkan standar keselamatan bagi para relawan MRI yang terlibat, meliputi pemakaian masker, mantel, boots, dan alat keamanan lainnya," terangnya.
Aksi ini diharapkan akan terus dilakukan sepanjang isu penyebaran virus COVID-19 ini dianggap masih menebar kepanikan di tengah-tengah publik.
"Para relawan MRI harus mampu memposisikan diri di tengah kondisi publik yang cenderung was-was. Selain terus konsisten mengadakan disinfektanisasi diberbagai fasilitas dan lokasi, mereka diharapkan terus turut mengedukasi publik dengan memposting konten-konten edukatif terkait COVID-19 seperti resep ramuan-ramuan herbal yang bisa menguatkan sistem imun, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan ajakan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan," ucapnya.
Baca juga: Antisipasi corona, ACT tunda event Fauzi Baadillah di Makassar
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020