"Pembelajaran daring harus dibiasakan, karena menggunakan komputer untuk pembelajaran daring berbeda dengan main games atau lain sebagainya," ujar Rose Mini dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Guru bisa menggunakan platform-platform pembelajaran daring tertentu dan bisa membantu anak. Sehingga anak tidak merasa tidak tatap muka dengan gurunya. Bisa dengan menggunakan video dan lainnya.
"Jadi selesai melihat video, mendengarkan apa yang diterangkan oleh gurunya, kemudian ada bahan pertanyaan yang harus diisi oleh murid. Pertanyaan itu kalau sudah diisi tidak bisa balik lagi," tambah dia.
Baca juga: Psikolog minta orang tua tidak tularkan kecemasan pada anak
Dengan pola seperti itu, anak akan mendengarkan dan fokus pada pembelajaran daring sehingga bisa menjawab pertanyaan. Untuk sisa waktu setelah belajar, Rose menyarankan agar keluarga melakukan proyek bersama yang dilakukan seluruh anggota keluarga.
"Menurut saya, hanya dalam waktu beberapa hari untuk membiasakan. Jangan patah semangat pada awal-awal," imbuh Rose.
Sejumlah pemerintah daerah seperti Pemprov DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Bali, dan lainnya, meliburkan sekolah hingga 14 hari untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 di satuan pendidikan. Sebagai gantinya, peserta didik dilakukan pembelajaran daring di rumah.
Baca juga: Belajar dari rumah, kewalahan orang tua hingga kesiapan guru
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020