• Beranda
  • Berita
  • Semua kompetisi golf Asia tertunda karena COVID-19

Semua kompetisi golf Asia tertunda karena COVID-19

19 Maret 2020 14:43 WIB
Semua kompetisi golf Asia tertunda karena COVID-19
Pegolf Thailand Jazz Janewattananond melakukan pukulan "approach" pada putaran pertama BNI Indonesian Masters 2019 di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, Kamis (12/12/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Komisioner sekaligus CEO Asian Tour Cho Minn Thant mengonfirmasi bahwa semua turnamen di Asia tertunda setidaknya sampai Mei mendatang

Dengan minimnya pertandingan golf sebelum cut-off kualifikasi peringkat Olimpiade 2020 pada 22 Juni, Cho mengatakan hal itu akan menghantam para pegolf yang belum mengamankan tempatnya di Tokyo.

"Rencana awal kami adalah menyelenggarakan 16 atau 17 turnamen sebelum cut-off Olimpiade. Hari ini, kami mungkin hanya memiliki empat atau lima (pegolf) Asian Tour yang dapat bermain di Olimpiade," kata Cho.

Baca juga: Golf juga batalkan turnamen karena corona, termasuk tiga PGA Tour

Berdasarkan peringkat saat ini, hanya Jazz Janewattananond (Thailand), Gunn Charoenkul (Thailand), Rashid Khan (India), Udayan Mane (India), dan Miguel Tabuena (Filipina) yang dapat berkompetisi di Olimpiade 2020.

"Dengan jumlah pertandingan golf yang tersisa, kami berharap ada lebih banyak pemain dari negara-negara seperti Bangladesh, Malaysia, Indonesia, dan Filipina yang akan mendapat kesempatan ikut Olimpiade dalam dua atau tiga bulan mendatang," tutur Cho.

"Sudah jelas, hal itu tidak akan terjadi," tambahnya.

Baca juga: McIlroy minta semua pegolf PGA Tour dites virus corona

Cho mengatakan ia dapat memahami mengapa IOC tetap ngotot jika ingin menggelar Olimpiade Tokyo tepat waktu, namun ia tetap berpendapat bahwa hal itu mustahil dilakukan.

Pergeseran jadwal

Asian Tour berlangsung sepanjang tahun, sehingga krisis terkini dapat menghasilkan pergeseran jadwal golf Asia yang biasanya dimainkan dari September sampai April.

"Saya berharap kami dapat meneruskan bermain golf pada tahun ini, apakah pada Juli, September, Oktober, atau November. Itu tentu akan membantu memitigasi potensi kemerosotan," ucapnya.

"Jika kami dapat memulai antara Juli dan Oktober, itu berarti kami akan terus bertanding sampai April. Kami telah merencanakan memanjangkan musim untuk kurun waktu paling lama, namun tidak pernah benar-benar merealisasikannya," pungkas Cho.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020