Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memastikan sejumlah warga setempat yang baru kembali dari dan ke luar daerah itu tidak ada yang masuk dalam status orang dengan pemantauan (OPD) COVID-19.Kita ini cuma mengantisipasi saja terhadap setiap orang termasuk warga setempat yang keluar dan masuk dari daerah ini kita lakukan pemeriksaan kesehatannya
“Yang kami lakukan pengawasan orang yang dipantau, beda dengan orang dalam pemantauan, itu ada tetapi dalam keadaan sehat semua. Yang dari Singapura, Batam, dan yang dari Yogyakarta juga itu sudah sehat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
Instansinya melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan terhadap sejumlah warga dari luar daerah itu, bukan berarti mereka dicurigai terjangkit virus corona, tetapi memang untuk antisipasi jangan sampai mereka membawa virus tersebut.
Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan setempat, ia mengatakan beberapa orang itu bukan dan tidak termasuk dalam status ODP, karena kalau ODP ada ciri-ciri, seperti panas dan flu.
Baca juga: Pemkab Mukomuko bentuk satgas antisipasi corona
“Kita ini cuma mengantisipasi saja terhadap setiap orang termasuk warga setempat yang keluar dan masuk dari daerah ini kita lakukan pemeriksaan kesehatannya ,” ujarnya.
Terkait dengan pengadaan sejumlah peralatan, seperti alat pelindung diri untuk penanganan kemungkinan adanya pasien corona di daerah itu, ia mengatakan tidak bisa serta merta membelanjakan anggaran pemerintah untuk kegiatan pengadaan itu.
Meskipun pemerintah sudah siap dengan anggaran, katanya, alur atau payung hukumnya harus disiapkan karena kalau dibelanjakan harus jelas dasar hukumnya membelanjakan apa.
Untuk itu, pihaknya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak KPPN terkait dengan pencairan anggaran tidak terduga untuk membeli sejumlah peralatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Dinkes Mukomuko lakukan upaya preventif virus corona
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020