Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April 2020 nilainya naik 1,4 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.479,3 dolar AS per ons. Sedangkan, emas berjangka jatuh 47,9 dolar AS atau 3,1 persen menjadi 1.477,9 dolar AS per ons pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
Para investor khawatir tentang gambaran ekonomi yang lebih besar sehingga properti safe haven emas menarik bagi beberapa investor.
Emas juga mendapat dukungan karena laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada Kamis (19/3/2020) oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran meningkat lebih buruk dari yang diperkirakan 70.000 menjadi 281.000 klaim pengangguran selama pekan yang berakhir 14 Maret.
Para analis pasar menghubungkan banyak dari klaim tersebut terhadap perlambatan ekonomi yang berkaitan dengan pandemi virus corona (COVID-19).
Sayangnya, mereka menilai, kenaikan emas lebih lanjut dibatasi karena Dow Jones Industrial Average naik 504,16 poin, atau 2,53 persen, ke level 20.403,08 pada pukul 17.55 GMT.
Emas juga tertekan oleh penguatan dolar AS. Indeks dolar naik 1,50 poin atau 1,48 persen, ke level 102,66. Dolar mencatat posisi tertinggi baru tiga tahun karena permintaan terus meningkat meskipun ada suntikan likuiditas dari operasi yang dilakukan oleh bank-bank sentral di seluruh dunia.
"Pasar dunia telah melihat konfirmasi bahwa greenback masih menjadi raja ketika keadaan menjadi benar-benar sulit. Permintaan besar untuk greenback adalah mengabadikan dislokasi di pasar keuangan," analis senior Kitco, Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.
Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei 2020 naik 36,2 sen atau 3,08 persen, menjadi ditutup pada 12,144 dolar AS per ons. Platina untuk pengiriman April turun 8,2 dolar AS atau 1,36 persen menjadi menetap di 596,8 dolar AS per ons.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2020