Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa ekspor kerajinan produk industri kreatif daerah ini mengalami penurunan akibat negara tujuan menutup impor untuk mencegah perluasan penularan COVID-19.Sedikit banyak ada penurunan (ekspor kerajinan), karena negara-negara penerima ekspor di sana menutup, dan sebetulnya ekspor dari Bantul itu banyak ke China.
"Sedikit banyak ada penurunan (ekspor kerajinan), karena negara-negara penerima ekspor di sana menutup, dan sebetulnya ekspor dari Bantul itu banyak ke China," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Jumat.
Namun demikian, pihaknya belum menghitung berapa penurunan nilai ekspor kerajinan dari Bantul, karena pendataan dilakukan pada periode akhir tahun secara akumulasi oleh intansi terkait, sehingga perbandingan dengan tahun lalu akan diketahui tahun depan.
Baca juga: Dirjen IKMA: Ekspor industri kerajinan terus tumbuh, kian kompetitif
Selain ekspor ke China, kata dia,perusahaan eksportir di Bantul juga mengekspor kerajinan ke negara lainnya seperti Belanda dan Amerika Serikat. Namun untuk volume ekspor lebih mendominasi ke negari Tirai Bambu tersebut.
"Tetapi karena kondisi seperti ini (ekspor) agak berkurang, untuk datanya kami belum bisa matur (bilang). Namun Insya Allah dengan pameran-pameran internasional di JEC beberapa waktu lalu dan diikuti para pelaku usaha, buyer-buyer tetap datang," katanya.
Agus mengatakan, sebenarnya di tengah pandemi global terhadap virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, tersebut, pemkab termasuk perusahaan eksportir tidak menutup kegiatan ekspor ke luar negeri, namun karena negara tujuan menutup, maka ekspor terganggu.
"Sebetulnya kalau kita sih tidak (menutup), tetapi di sana sementara ini menutup, jadi kami tidak bisa apa-apa kalau negara-negara seperti itu (menutup)," katanya.
Baca juga: Gara-gara Corona, pertumbuhan ekspor industri kerajinan direvisi
Dia mengatakan, berbagai produk industri kreatif unggulan dari Bantul yang mempunyai kualitas ekspor diantaranya produk kerajinan dari kaca, gerabah atau tanah liat maupun keramik, juga kerajinan dari kayu yang memiliki nilai seni.
"Bahkan kerajinan-kerajinan yang ada di Yogyakarta itu mayoritas dari Bantul. Makanya kami sering ikutkan perajin untuk pameran, harapannya produk bisa lebih dikenal dan lebih siap hadapi tantangan," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020