Blibli batasi jumlah pembelian hand sanitizer

20 Maret 2020 12:48 WIB
Blibli batasi jumlah pembelian hand sanitizer
ilustrasi (Shutterstock)
Platform belanja online Blibli menerapkan pembatasan jumlah maksimal membeli produk sanitasi dan bahan-bahan pokok selama wabah virus corona, COVID-19 di Indonesia.

"Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah Indonesia untuk melakukan pembatasan pembelian stok untuk menghindari pihak-pihak yang bertujuan untuk menimbun barang," kata Executive Vice Presiden of Operations Blibli, Lisa Widodo, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat.

Baca juga: BPOM ingatkan warga tidak racik sendiri cairan pembersih tangan

Baca juga: Blue Bird sediakan "hand sanitizer" guna pencegahan COVID-19


Blibli membatasi konsumen maksimal membeli dua produk bahan-bahan pokok per keranjang belanja, termasuk beras, minyak goreng dan mie instan.

Kebijakan ini juga berlaku untuk produk sanitasi seperti masker, cairan pembersih tangan atau hand sanitizer dan cairan antiseptik lainnya.

Blibli menerapkan kebijakan ini, berlaku hingga akhir Maret dan mengikuti perkembangan terkini, agar semua pengguna bisa mendapatkan akses ke produk-produk tersebut.

Baca juga: Cara LIPI cegah virus corona dengan hand sanitizer sederhana

Blibli juga menerapkan contactless delivery, pengantaran tanpa kontak sejak wabah ini merebak. Untuk sementara ini mereka tidak menerapkan tanda tangan elektronik sebagai tanda terima produk dari kurir ke konsumen.

Blibli mengganti kebijakan ini dengan mengambil foto saat konsumen menerima barang. Kurir mereka juga dibekali dengan masker dan sarung tangan untuk menjamin kebersihan dan keamanan produk dan pengantaran.

Perusahaan tersebut juga sudah menerapkan kerja dari rumah, work from home, untuk karyawan di kantor mereka sejak 18 Maret dan berlaku hingga 14 hari berikutnya demi menghindari penyebaran COVID-19.

Baca juga: DKI tidak keluarkan izin keramaian akibat corona

Baca juga: Pakar: Jangan berlebihan cuci tangan pakai disinfektan

Baca juga: Kupas tuntas "hand sanitizer" untuk cegah virus corona

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020