Lompat karet
Permainan yang jadi favorit untuk mengisi waktu istirahat di sela pelajaran sekolah ini membutuhkan banyak karet gelang.
Agar tidak cepat putus, minimal butuh dua karet untuk membuat tiap rantai karet. Permainan ini bisa dilakukan dalam dua tim yang akan bergantian melompati tiap level ketinggian.
Ada sembilan tingkat ketinggian yang bisa dilompati, mulai dari lutut, paha, pinggang, dada, telinga, kepala, satu jengkal kepala, dua jengkal kepala dan merdeka alias tangan turus ke atas.
Baca juga: Gundu hingga congklak, antibosan berdiam di rumah
Baca juga: Sosialisasi permainan tradisional upaya alihkan ketergantungan gawai
Simpul karet
Dengan kreativitas, karet bisa disulap menjadi bintang dengan permainan simpul di tangan. Otak-atik dengan jari, Anda bisa mengubahnya menjadi berbagai bentuk, misalnya balon udara hingga laba-laba. Kembangkan kreativitas dan imajinasi untuk membuat karet gelang menjadi permainan menyenangkan.
Estafet gelang
Permainan yang satu ini lebih asyik dilakukan dalam bentuk tim. Bahan yang diperlukan hanyalah sedotan dan karet. Tiap tim harus adu cepat memindahkan karet dari titik awal ke titik akhir dengan bantuan sedotan. Karet bisa dipindahkan secara estafet dengan bantuan sedotan yang ditaruh di mulut.
Ketapel
Karet gelang bisa dimanfaatkan jadi ketapel. Permainan ini asyik dilakukan saat sedang bosan. Anda bisa berlomba-lomba melempar ketapel karet, siapa yang karetnya terlempar paling jauh, dia yang menang. Gunakan bantuan benda lain, seperti pensil atau pulpen, untuk menarik karet sebelum terlontar. Tapi hati-hati saat menarik, jangan sampai karetnya justru terlempar ke arah mata Anda atau mata orang lain.
Baca juga: Permainan tradisional perlu diaktifkan tekan prilaku anak tidak pantas
Baca juga: Kak Seto: anak perlu model dalam bermain
Baca juga: Si Juki ajak anak-anak kembali ke permainan tradisional
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020