• Beranda
  • Berita
  • Presiden: Jakarta Selatan tempat pertama tes cepat COVID-19

Presiden: Jakarta Selatan tempat pertama tes cepat COVID-19

20 Maret 2020 16:15 WIB
Presiden: Jakarta Selatan tempat pertama tes cepat COVID-19
Sebaran kasus Covid-19 di DKI Jakarta (14/3/2020). ANTARA/Infografis/aa.

Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya

Presiden Joko Widodo menetapkan Jakarta Selatan sebagai wilayah pertama yang akan menjalani tes cepat COVID-19.

"Hari ini pemerintah sudah mulai 'rapid test' (tes cepat) sebagai indikasi awal apakah seseorang terjangkit COVID-19 atau tidak. Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan paling rawan COVID-19," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menyebut alat untuk menguji virus corona jenis baru yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan (COVID-19) berupa tes cepat dari China sudah masuk Indonesia. Alat itu masuk secara bertahap mulai Kamis (19/3).

"Jadi ada prioritas dan kita memprioritaskan menurut pemetaan menunjukkan indikasi paling rawan di Jakarta Selatan," katanya.

Wilayah Jakarta Selatan ditetapkan sebagai wilayah awal untuk melakukan tes cepat berdasarkan kontak penelusuran yang sudah dilakukan terhadap pasien positif COVID-19 sebelumnya.

"'Rapid test' memang sudah dilakukan sore hari ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada 'contact tracking' (kontak penelusuran) dari pasien-pasien positif sehingga dari situ didatangi dari rumah ke rumah untuk dites," katanya.

Baca juga: Kementerian BUMN sebut alat uji cepat COVID-19 sudah masuk RI

Presiden mengatakan pemerintah sudah memutuskan desentralisasi tes dengan memberikan kewenangan kepada laboratorium-laboratorium yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan.

Presiden meminta masyarakat tidak ragu menegur orang-orang yang tidak disiplin menjaga jarak dan tidak cuci tangan.

"Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi penyebaran COVID-19. Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya," katanya.

Bagi yang terbukti positif COVID-19 atau menduga diri terjangkit COVID-19, katanya, segera isolasi diri dan menjaga kesehatan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkap salah satu BUMN, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), telah memesan 500 ribu alat untuk mendeteksi gejala awal virus corona. Waktu yang dibutuhkan cukup singkat, yakni 15 menit hingga tiga jam. Jika hasil tes cepat mengindikasikan pasien positif tertular virus corona, maka pasien dapat melanjutkan tes laboratorium.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan tes cepat menggunakan spesimen darah dan bukan dari tenggorokan atau kerongkongan, seperti tes PCR dan genome sequence yang selama ini dilakukan Kemenkes. Tes cepat disebut membutuhkan reaksi dari imunoglobin pasien yang terinfeksi virus corona, paling tidak seminggu sebab jika pasien belum terinfeksi atau terinfeksi selama kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobin akan negatif.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan segera lakukan rapid test COVID-19

Hingga Kamis (19/3), Indonesia memiliki 309 kasus COVID-19 positif dengan 25 orang meninggal dunia dan tercatat sembuh 15 orang. Artinya rasio kematian pasien COVID-19 mencapai delapan persen.

Pasien positif COVID-19 tersebut tersebar di DKI Jakarta (210), Banten (27), Jawa Barat (26), Jawa Tengah (12), Jawa Timur (9), Yogyakarta (5), Bali (1), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Timur (3), Kepulauan Riau (3), Sumatera Utara (2), Lampung (1), Riau (2), Sulawesi Utara (1), Sulawesi Tenggara (3), dan Sulawesi Selatan (2).

Hingga Jumat siang terkonfirmasi di dunia 245.577 orang yang terinfeksi virus corona dengan 10.050 kematian, 88.486 orang dinyatakan sembuh. Di China mencapai 80.967 kasus, Italia 41.035 kasus, Iran 18.407 kasus, Spanyol 18.077, dan Jerman 15.343 kasus.

Jumlah kematian tertinggi saat ini terjadi di Italia 3.405 orang, China 3.248 orang, Iran 1.284 orang, dan Spanyol 831 orang. Saat ini, sekitar 180 negara mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.

Baca juga: Sahroni minta KPK ikut awasi pengadaan rapid test COVID-19
Baca juga: Indonesia miliki 40 laboratorium bekas penanganan pandemi SARS

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020