Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kediri, Jawa Timur, melakukan penyemprotan disinfektan di Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Ploso, Kabupaten Kediri guna mencegah penyebaran virus corona.Mulai Senin awal pekan lalu kami sudah lakukan penutupan, tidak boleh ada sambangan (keluarga menjenguk santri, red.), tamu tidak boleh, santri tidak boleh keluar masuk
"Kami lakukan penyemprotan di fasilitas umum, pondok pesantren, dan semua yang bersentuhan dengan masyarakat," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kediri Muhammad Saifudin Zuhri di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia yang cukup cepat.
Selain di pondok pesantren, fasilitas umum lainnya seperti masjid, pasar, hingga instansi pelayanan publik juga dilakukan penyemprotan massal.
Pihaknya juga memberikan apresiasi atas kebijakan yang diberikan pengurus pondok, yakni dengan membuat tempat cuci tangan.
Ia juga menambahkan untuk stok disinfektan masih mencukupi hingga dua pekan ke depan.
Namun, BPBD setempat juga akan berusaha mencari stok lainnya, sehingga bisa mencukupi untuk berbagai macam kebutuhan.
"Dari BPBD disinfektan masih cukup hingga dua pekan ke depan dan masih siap untuk melayani. Kami terus cari distributor dan pabrik yang menyediakan. Kami berharap status siaga darurat tidak naik ke tanggap darurat, sebab jika iya harus menyiapkan masker," ujar dia.
Baca juga: Kota Kediri lakukan penyemprotan disinfektan di pasar
Terkait dengan anggaran, ia mengatakan sekitar Rp5 miliar dari BPBD Kabupaten Kediri. Anggaran itu merupakan dana siap pakai BPBD. Nantinya, jika kurang akan mengajukan dana lagi untuk siaga darurat di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri.
Mustamid Imron, salah seorang pengurus PP Queen Al-Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri mengatakan dari pondok saat ini cukup ketat dalam menerima tamu, sebagai antisipasi penyebaran virus corona di areal pondok.
"Mulai Senin awal pekan lalu kami sudah lakukan penutupan, tidak boleh ada sambangan (keluarga menjenguk santri, red.), tamu tidak boleh, santri tidak boleh keluar masuk, dan di depan disediakan wastafel. Ini penutupan sementara sampai 14 hari ke depan," kata dia.
Ia menambahkan jika ada santri yang kehabisan uang, orang tua bisa melakukan transfer ke rekening pengurus dan setelahnya akan diambilkan dan diberikan pada santri bersangkutan.
Namun, katanya, untuk kegiatan belajar mengajar di pondok masih berlangsung seperti biasanya.
Dalam kegiatan itu, BPBD Kabupaten Kediri juga memberikan penjelasan terkait dengan virus corona kepada para santri putri.
Para santri juga diminta untuk selalu menjaga kebersihan, kesehatan, agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari penyakit.
Baca juga: Tim epidemiologi Dinkes sterilisasi Lembaga Pemasyarakatan Tulungagung
Baca juga: BAZNAS semprot disinfektan ruang publik cegah COVID-19
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020