• Beranda
  • Berita
  • Dirut RSPI SS: Jangan rujuk pasien biasa ke RS Rujukan Pasien Covid-19

Dirut RSPI SS: Jangan rujuk pasien biasa ke RS Rujukan Pasien Covid-19

20 Maret 2020 21:31 WIB
Dirut RSPI SS: Jangan rujuk pasien biasa ke RS Rujukan Pasien Covid-19
Arsip Foto - Antrean sejumlah pasien di poliklinik RSUD Mataram. ANTARA/Nirkomala/aa.

penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan terkait penularan COVID-19 tersebut.

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI SS) Mohammad Syahril mengingatkan masyarakat agar jangan pernah merujuk pasien demam dan flu biasa ke Rumah Sakit Rujukan Pasien COVID-19.

"Jangan sampai salah, salahnya begini, oh cuma batuk pilek biasa, demam biasa, tahu-tahu dibawa ke rumah sakit rujukan COVID-19. Kasihan pasiennya, bahkan nanti bisa tertular," kata Syahril kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Dia mengingatkan hal ini setelah ada kabar putra kedua Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo terinfeksi positif COVID-19 karena ikut mengantar Tjahjo menjalani tes di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Ia mengatakan bahwa semua orang berpotensi tertular COVID-19 di mana saja dan kapan saja.

Karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan terkait penularan COVID-19 tersebut.

"Risiko tertularnya ini bisa kepada siapapun, kapanpun, di manapun," kata Syahril.

Sebaiknya, kata dia, jika hanya batuk, demam, pilek biasa yang tidak ada gejala klinis seperti sesak napas, diperiksakan saja ke dokter umum atau rumah sakit setempat sehingga mencegah risiko penularan.

"Rumah sakit lah nanti yang akan menyeleksi apakah ada kriteria yang perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan," kata Syahril.

Ia menambahkan setiap Rumah Sakit rujukan sudah mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait bagaimana mencegah penularan COVID-19.

"Seluruh Rumah Sakit, termasuk di RSPI ini sudah punya SOP. Jadi kalau menangani pasien itu, kalau mau aman, selamat, tidak tertular, ada syaratnya. Mulai dari pakai masker, sarung tangan, sampai ke sepatunya," kata Syahril.

Ia mengatakan apabila persyaratan dalam SOP itu diikuti dengan baik, maka dengan seizin Allah, pasien bisa terhindar dari virus corona.

"Jadi jangankan perawat (pasien corona), kita saja di sini bisa kena kalau kita tidak hati-hati," kata Syahril.

Selain itu, Syahril juga mengingatkan masyarakat agar meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan makanan yang sehat serta suplemen yang diperlukan agar tubuh tetap fit.

"Karena itu akan menambah kesehatan bagi seluruhnya, termasuk tenaga kesehatan," kata Syahril.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020