Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi menyebutkan implementasi Kartu Pra-Kerja sebagai stimulus perekonomian untuk para pencari kerja, akan dimulai di tiga kota, yakni Bali, Manado dan Kepulauan Riau.langsung dilanjutkan di Jakarta, Surabaya dan Bandung
Edi Pambudi menjelaskan pada tahap awal Kartu Pra-Kerja akan diterapkan di ketiga wilayah tersebut. Hal itu karena tiga kota itu menjadi wilayah yang paling terdampak karena terjadi perlambatan ekonomi, terutama di sektor pariwisata setelah merebaknya pandemi COVID-19.
"Implementasi kartu Pra-Kerja ini akan dimulai di tiga lokasi terdampak, Bali, Manado, Kepri, dan langsung dilanjutkan di Jakarta, Surabaya dan Bandung," kata Edi Pambudi pada diskusi daring yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Jumat.
Kartu Pra-Kerja ini dapat dimanfaatkan oleh para pencari kerja, pekerja, atau pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di wilayah tersebut.
Edi mengungkapkan bahwa pemerintah memfokuskan pemanfaatan Kartu Pra-Kerja ini oleh pekerja yang terkena PHK, terutama di sektor pariwisata dan penunjangnya, serta industri pengolahan atau manufaktur.
Kartu Pra-Kerja yang diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (20/3), dapat menjadi stimulus perekonomian di tengah mewabahnya virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia.
"Tentu tidak akan berhenti sampai di sini, karena kami terus akan menampung usulan-usulan kebijakan yang bisa langsung konkret dilaksanakan, terutama untuk menjaga kegiatan ekonomi dan usaha tetap berputar," kata Edi.
Kartu Pra-Kerja yang sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 36 Tahun 2020 merupakan bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat yang mencari pekerjaan maupun tidak, seperti buruh, karyawan, korban PHK, dan lulusan SMA atau SMK yang berusia 18 tahun ke atas.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan prioritas program Kartu Pra-Kerja ini diberikan kepada pencari kerja muda karena terdapat 3,7 juta penduduk berusia 18 hingga 24 tahun yang belum mendapat pekerjaan dari total 7 juta masyarakat menganggur.
"3,7 juta orang usianya 18 sampai 24 tahun yang belum mendapat pekerjaan dengan 64 persen tinggal di perkotaan dan 78 persen berpendidikan SMA ke atas,”" kata dia.
Pemerintah memberikan pagu sekitar Rp3 juta hingga Rp7juta per orang pada program Kartu Pra-Kerja sehingga peserta dapat memilih jenis pelatihan yang telah tersedia di platform digital tersebut sesuai dengan minat masing-masing.
Pemerintah juga akan memberikan dana sebesar Rp500.000 per orang yang dibayarkan secara bertahap sebanyak tiga kali untuk biaya transportasi, serta akan ditambah Rp150.000 jika peserta memberikan evaluasi terkait pelatihan.
Baca juga: Moeldoko tegaskan Kartu Pra-Kerja bukan untuk gaji pengangguran
Baca juga: Menko Airlangga: Kartu Pra-Kerja solusi masyarakat terdampak COVID-19
Baca juga: Pemerintah resmi luncurkan Kartu Pra-Kerja
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020