"Disinfeksi cukup efektif betul karena kalau ada virus nempel dikasih disinfektan, satu jam mati dia," kata Ari kepada ANTARA, Jakarta, Sabtu.
Ari menuturkan proses disinfeksi (penyemprotan disinfektan) akan cukup efektif sebagai bagian dari upaya mengendalikan penularan COVID-19 jika rutin dilakukan.
Penyemprotan disinfektan dilakukan terutama di tempat-tempat ramai dan fasilitas umum seperti tempat peribadatan, mal dan eskalator.
Baca juga: Ahli: Cuka empek-empek salah satu unsur disinfektan virus corona
Dihubungi terpisah, peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra mengatakan disinfeksi merupakan salah satu langkah untuk mencegah penularan dengan membunuh virus yang mungkin masih bertahan di benda atau tempat tertentu.
Sugiyono menuturkan beberapa jenis virus corona selain SARS-CoV-2 (penyebab COVID-19) dapat bertahan hidup pada benda mati selama dua jam hingga sembilan hari.
Namun, menurut Sugiyono langkah itu akan efektif kalau dilakukan bersamaan dengan usaha lainnya untuk menghentikan penularan dan penyebaran COVID-19 sebagaimana yang disampaikan pemerintah.
Upaya lain itu seperti isolasi mandiri dan menjaga jarak aman antarorang serta menjaga kesehatan dan kebersihan.
"Semua (upaya) harus dilaksanakan dengan serius agar transmisi virusnya juga berhenti," tuturnya.
Baca juga: Empat tower Wisma Atlet rampung disemprot cairan disinfektan
Baca juga: Kajama dan BNPB semprot disinfektan dengan mobil damkar
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020