Kami sangat berharap agar wabah ini tidak semakin menyebar dan bisa segera diatasi
Kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta, DIY, khususnya objek wisata, yang dikelola Pemerintah Kota Yogyakarta, mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir sebagai dampak pandemi COVID-19.
“Ada penurunan yang signifikan. Kami mengelola dua tempat wisata yaitu di Taman Pintar dan Kawasan Malioboro. Bisa dilihat sendiri kalau penurunannya sangat signifikan. Sangat drastis, tidak perlu disebut angkanya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Minggu.
Baca juga: Cegah penularan Corona, sejumlah acara di Malioboro dibatalkan
Menurut dia, dunia pariwisata memang sedang dihadapkan pada tantangan yang cukup besar di tengah merebaknya wabah virus corona. Kondisi tersebut tidak hanya dialami Yogyakarta saja, tetapi juga kota-kota lain.
Meskipun demikian, Maryustion mengatakan tetap akan memberlakukan protokol yang ketat untuk menjaga keamanan bersama khususnya bagi wisatawan yang berkunjung karena hingga saat ini belum ada keputusan untuk menutup operasional tempat wisata.
Protokol kesehatan yang diterapkan di antaranya menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun, pembersihan dan penyemprotan tempat wisata menggunakan disinfektan dan mengecek suhu bagi pengelola serta pengunjung yang datang.
“Harapannya, upaya-upaya tersebut tetap membuat pengunjung merasa aman dan yakin. Kami sangat berharap agar wabah ini tidak semakin menyebar dan bisa segera diatasi,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan, jumlah pengunjung di kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta tersebut mengalami penurunan sekitar 60-80 persen sejak awal pekan.
“Protokol yang kami lakukan adalah menjaga kebersihan bersama dengan dukungan seluruh komunitas, menyiapkan tempat cuci tangan, dan harapannya ada bantuan thermal gun untuk mengecek suhu pengunjung yang datang,” katanya.
Ekwanto menambahkan, pihaknya siap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan thermal gun, meski barang yang akan dibeli sangat sulit diperoleh.
“Oleh karenanya, yang bisa dilakukan saat ini adalah menjaga kebersihan dan menyiapkan tempat cuci tangan di banyak tempat,” katanya.
Sedangkan, di Taman Pintar Yogyakarta juga dilakukan hal yang sama yaitu memperbanyak tempat cuci tangan dengan sabun dan penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di sejumlah lokasi yang mudah dijangkau oleh wisatawan dan pengecekan suhu bagi petugas.
Selain itu, juga diberlakukan pembatasan jam operasional yaitu dari pukul 08.30 WIB hingga 15.30 WIB, dan menerapkan kebijakan jeda lima menit antarrombongan yang akan masuk Gedung Oval dan Gedung Kotak.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah menjadi lima orang
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020