• Beranda
  • Berita
  • RSUD Doris Palangka Raya bisa dikosongkan dari pasien umum

RSUD Doris Palangka Raya bisa dikosongkan dari pasien umum

22 Maret 2020 12:44 WIB
RSUD Doris  Palangka Raya bisa dikosongkan dari pasien umum
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul bersama tim saat mengecek sejumlah fasilitas umum di Palangka Raya, Sabtu (21/3/2020). ANTARA/Pemprov Kalteng

Apakah mengosongkan Doris atau salah satu RS swasta kalau bersedia. Karena ini bencana nasional, tidak hanya menjadi tanggung jawab RS pemerintah namun semua.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan,  melihat perkembangan yang ada bisa saja disiapkan rencana darurat memperluas kapasitas rumah sakit atau RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya  dikosongkan dari pasien umum.

"Kami memiliki pemikiran sebagai alternatif nantinya yakni mengosongkan RSUD Doris Sylvanus dari pasien umum dan disebar ke RS lain. Hanya saja jika itu dilakukan, maka jumlah tempat tidur di Doris belum bisa ditutupi RS lain di Palangka Raya," katan Suyuti di Palangka Raya, Minggu.

RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya merupakan rumah sakit terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: RSUD Doris Sylvanus siap jadi rujukan pasien virus corona di Kalteng
Baca juga: Kalteng lakukan pengawasan enam pasien terkait Covid-19


Menurut dia, rencananya Senin (23/3) pihaknya akan bertemu seluruh Direktur RS khususnya di Palangka Raya, guna mencari jalan keluarnya. Apakah mengosongkan Doris atau salah satu RS swasta kalau bersedia. Karena ini bencana nasional, tidak hanya menjadi tanggung jawab RS pemerintah namun semua.

"Semua ini sifatnya berkembang, hanya saja kami memastikan bahwa tidak akan ada pasien dengan pengawasan (PDP) yang terlantar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng tersebut.

Berbagai alternatif sedang pihaknya kaji bersama untuk bisa digunakan kedepannya. Ia menjelaskan, awalnya ada rencana menggunakan kantor pemerintah yang ada, seperti Balai Pelatihan Kesehatan. Namun mempertimbangkan banyak hal, alternatif itu sama dengan membangun RS baru karena berkaitan kebutuhan peralatan dan lainnya.

"Kemudian kami juga terus berkoordinasi dan bergerak untuk mencari tempat, baik ke RS swasta maupun milik pemerintah, khususnya yang berada di Palangka Raya. Kami melakukan survei dan pendataan, seperti RSUD Kalawa Atei, RSUD milik Pemkot Palangka Raya di Kalampangan dan beberapa RS lainnya," kata dia.
Baca juga: RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya sediakan konsultasi COVID-19
Baca juga: Pemprov Kalteng siapkan Rp50 miliar untuk pencegahan COVID-19


Sementara itu hingga saat ini berdasarkan data sementara, jumlah PDP ada 37 orang, dengan rincian hasil negatif COVID-19 sebanyak 10 orang, hasil positif COVID-19 masih 2 orang dan tidak ada penambahan, serta menunggu hasil laboratorium 25 orang.

Adapun distribusi PDP yang masih mendapatkan perawatan yakni sebanyak 31 pasien di RSUD Doris Sylvanus dan 6 pasien di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Rincian asal PDP yakni, Palangka Raya 28 orang, Kotawaringin Barat 4 orang, serta Sukamara, Lamandau, Seruyan, Barito Selatan dan Barito Utara 1 orang.

"Menumpuknya pasien di Doris, karena menunggu hasil laboratorium yang lama (antre secara nasional). Ada informasi laboratorium di Banjarbaru, Kalimantan Selatan ditunjuk Kementerian untuk melakukan pemeriksaan namun belum bisa terealisasi. Kalau nantinya sudah berjalan, maka pengecekan tentu akan lebih cepat," ujar Suyuti.
Baca juga: Pasien dalam pengawasan terkait COVID-19 di Kalteng 22 orang

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020