Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk menghentikan polemik lockdown dan lebih mengedepankan disiplin dalam menjalankan social distancing....Yang kita butuhkan sekarang kedisiplinan tentang bagaimana kita bisa menjalankan social distancing.
"Hentikan segala polemik yang berhubungan dengan status, seperti halnya istilah lockdown. Yang kita butuhkan sekarang kedisiplinan tentang bagaimana kita bisa menjalankan social distancing," ujar Doni Monardo di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Doni kembali menegaskan masyarakat harus mengikuti arahan dan anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing, antara lain menjaga jarak, jangan saling berdekatan, dan dilarang berkumpul.
"Ini tolong dipatuhi! Tanpa kita mematuhi ini maka semakin banyak masyarakat yang akan tertular," tegasnya.
Baca juga: Puluhan "influencer" digandeng BNPB cegah COVID-19
Kepala BNPB itu yakin segenap Bangsa Indonesia bisa bergotong royong, saling bahu membahu dan tolong menolong.
"Kita bisa selamat dan sehat, apabila kita bisa berdisiplin," ujar Doni dalam konferensi pers.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyebut langkah social distancing atau menjaga jarak antara satu dengan yang lain menjadi hal yang paling penting dilakukan dalam situasi wabah virus corona (COVID-19).
"Yang paling penting social distancing, bagaimana kita menjaga jarak," ujar Presiden saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Presiden mengatakan, dengan kondisi tersebut maka sudah saatnya bekerja dari rumah, belajar dari rumah serta beribadah di rumah.
Baca juga: Bandara Ahmad Yani mulai terapkan "social distancing" cegah COVID-19
Presiden mengajak seluruh rakyat bekerja sama, saling tolong menolong, bersatu padu, bergotong-royong menangani COVID-19.
Menteri BUMN Erick Thohir pun yakin Indonesia bisa bersatu melawan corona melalui persatuan dan gotong royong.
Menurut Menteri BUMN tersebut, semua elemen masyarakat harus menjalankan peran masing-masing, mengingat pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020