Pekan lalu dalam pidato yang ia sampaikan, Perdana Menteri India Narendra Modi meminta masyarakat untuk tetap berada di ruangan, mulai pukul 01.30 GMT hingga 15.30 GMT (08.30-22.30 WIB).
Langkah itu, katanya, akan menjadi ujian penting bagi negara dalam menilai kemampuan untuk memerangi pandemi tersebut.
Para ahli kesehatan mengatakan kasus corona di India telah meningkat hingga ke tingkat seperti yang terlihat pada tahap awal wabah di negara-negara lain, yang kemudian melaporkan peningkatan kasus berlipat-lipat.
Beberapa negara bagian India sudah mengumumkan berbagai langkah untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Empat kota di Negara Bagian Gujarat, tempat Modi berasal, telah menyatakan penutupan total hingga 25 Maret.
Para pemimpin negara bagian meminta masyarakat untuk tidak berbondong-bondong pergi ke desa.
Selain itu, para warga juga diminta tidak naik kereta dan bus yang dipenuhi penumpang guna mencegah penyebaran virus.
Sementara itu, ketegangan meningkat saat para pekerja yang marah memprotes di beberapa terminal bus karena layanan dasar transportasi umum tiba-tiba dihentikan.
Baca juga: Eks Manchester United Marouane Fellaini positif terjangkit COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 ditemukan di 20 provinsi di Indonesia
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020