• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Bogor tunggu kiriman alat tes virus corona

Pemkot Bogor tunggu kiriman alat tes virus corona

22 Maret 2020 20:36 WIB
Pemkot Bogor tunggu kiriman alat tes virus corona
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ANTARA/Riza Harahap)

Peserta adalah mereka yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19

Pemerintah Kota Bogor masih menunggu kiriman alat rapid test untuk mendeteksi penderita virus corona  dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti diinformasikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Pada rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, di Kota Bogor hari ini, disebutkan Jawa Barat akan mendapat kiriman 10.000 set alat tes virus corona dari BNPB. Alat tes itu akan digunakan untuk seluruh daerah di Jawa Barat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, kepada pers melalui live streaming youtube di Kota Bogor, Minggu malam.

Gubernur Jawa Barat merencanakan melakukan tes virus corona menggunakan rapid test secara massal di tiga stadion di Provinsi Jawa Barat pada Selasa (24/3) atau Rabu (25/3).

Menurut Dedie A Rachim, dari penjelasan Gubernur Jawa Barat, dari 10.000 set alat tes virus corona itu, pelaksanaan tes massal akan dilakukan di tiga tempat di Jawa Barat.

Ketiga tempat yang akan dijadikan lokasi tes massal itu adalah di Stadion Patriot Kota Bekasi untuk daerah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Di Stadion Pakan Sari Kabupaten Bogor untuk daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Kemudian, di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung untuk daerah lainnya.

Menurut Dedie, belum ada pernyataan, berapa set alat rapid test untuk setiap tempat tes. "Kami dari Pemerintah Kota Bogor masih menunggu kiriman alatnya dari BNPB dan masih menunggu pembagian jumlahnya dari Provinsi Jawa Barat," katanya.

Dedie menambahkan, mereka yang akan menjadi peserta rapid test adalah yang berstatus  orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19.

Dedie bercerita, pada rapat koordinasi dengan gubernur ada pertanyaan dan usulan yang muncul seputar rencana dilakukannya rapid test secara massal. "Ada pertanyaan berapa banyak orang yang akan di tes. Kalau jumlahnya sampai 300 orang, masih bisa dilakukan di rumah sakit," katanya.

Baca juga: Pemprov Jabar akan lakukan "rapid test" massal di tiga stadion

Baca juga: COVID-19 di Kota Bogor jadi tujuh kasus, satu meninggal

Baca juga: Bogor, Depok, Bekasi terbanyak kasus COVID-19 di Jawa Barat


Menurut dia, ada juga usulan kalau orang yang akan dilakukan tes jumlahnya sampai ribuan orang agar mencari tempat terbuka yang lahannya luas, misalnya stadion.

"Dari Kabupaten Bogor mengusulkan, agar menggunakan Stadion Pakansari saja," katanya.

Soal pelaksana tes virus corona melalui rapid test, menurut Dedie, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menjelaskan bahwa pelaksananya  dari petugas kesehatan  kabupaten dan kota yang warga akan menjalani tes.

"Petugas pelaksana rapid test sebelumnya akan diberikan pelatihan singkat soal tata cara dan prosedurnya," katanya.

Menurut Dedie, Dinas Kesehatan Jawa Barat meminta setiap daerah yang warganya akan menjalani tes agar masing-masing menyiapkan 30 orang petugas kesehatan untuk menjalani pelatihan singkat.








 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020