Plt Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, Minggu, menjelaskan penundaan Operasi Pasar Murah tersebut dilakukan guna menghindari potensi keramaian yang meningkatkan risiko penyebaran COVID-19.
Baca juga: Gelar operasi pasar di DKI Jakarta, Mentan: Jangan beli berlebihan
Baca juga: Kementan gandeng produsen pangan jagan ketersediaan pasokan
Baca juga: Perum Bulog-SGC gerakkan stabilisasi pangan hadapi COVID-19
"Di lapangan, kami sudah menurunkan petugas dari Dinas PPKUKM yang berkolaborasi dengan pihak Bulog, Sugar Corporations dan Pasar Jaya yang memberikan arahan kepada masyarakat, agar senantiasa menjaga jarak aman satu meter pada saat antre. Kami akan terus lakukan evaluasi terkait hal ini," kata Ratu.
Penundaan Operasi Pasar Murah tersebut terdapat di sepuluh lokasi yakni Pasar Pal Meriam, Pasar Cidodol, Kantor Kecamatan Tanah Abang, Pasar Pademangan Barat, Pasar Tambora, Pasar Pondok Bambu, Pasar Bukit Duri, Pasar Gondangdia, Pasar Tugu dan Pasar Slipi.
Sebelumnya, Operasi Pasar Murah telah berlangsung sejak Rabu (18/3) yang telah berjalan aman dan lancar. Namun, pada hari kelima (22/3) terkendala, karena antusiasme warga yang malah tidak menjaga jarak aman (social distancing).
Ke depan, pelaksanaan Operasi Pasar Murah akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan WHO, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu dengan social distancing satu meter, serta akan dipastikan setiap yang datang memakai masker.
"Harapannya, masyarakat tetap aman dan terjamin untuk mendapatkan kebutuhan pangan (beras, minyak, dan gula) yang mulai langka di tengah wabah COVID-19," tuturnya.
Baca juga: Presiden perintahkan Bulog segera lakukan operasi pasar untuk beras
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020