QNA menyebutkan bahwa paket tersebut bertujuan "mengurangi penderitaan rakyat Palestina, dan mendukung program bantuan dan kemanusiaan PBB di Gaza".
Sebelumnya, dua kasus pertama virus corona telah dikonfirmasi di Jalur Gaza yang berpenduduk padat, kata pejabat kesehatan Palestina pada Minggu.
Dua warga Palestina yang telah melakukan perjalanan dari Pakistan dan memasuki Gaza melalui Mesir telah dites positif terkena virus Sabtu (21/3) malam dan telah dikarantina di Rafah, sebuah kota dekat perbatasan Mesir, sejak kedatangan mereka pada hari Kamis (19/3), kata kementerian kesehatan Gaza.
Sekolah, pasar umum, dan aula acara semuanya telah ditutup di Gaza selama dua minggu terakhir untuk meminimalkan risiko penularan virus corona.
Daerah kantong pantai seluas 375 kilometer persegi (145 mil persegi) itu adalah dihuni sekitar dua juta warga Palestina dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
Blokade yang dipimpin Israel telah membatasi pergerakan orang dan barang selama bertahun-tahun.
Pekan lalu, Hamas mengatakan akan mengizinkan pasien, yang membutuhkan perawatan medis mendesak di luar Gaza, untuk menyeberang ke Mesir atau Israel. Menurut kementerian kesehatan Palestina, 53 orang kasus virus corona telah dikonfirmasi di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.
Sumber : Reuters
Baca juga: Pasien COVID-19 naik 40% di Israel, Montenegro laporkan kasus pertama
Baca juga: Otoritas Palestina larang turis asing ke Tepi Barat karena corona
Ada 60 kasus baru, positif COVID-19 capai 369 orang
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020