• Beranda
  • Berita
  • Sebanyak 30 objek wisata di Buleleng-Bali tutup sementara

Sebanyak 30 objek wisata di Buleleng-Bali tutup sementara

23 Maret 2020 12:55 WIB
Sebanyak 30 objek wisata di Buleleng-Bali tutup sementara
Kawasan Lovina yang merupakan objek wisata paling terkenal di Kabupaten Buleleng, Bali, sudah ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Penutupan ditandai dengan memasang spanduk pemberitahuan penutupan pada pintu masuk utama ke Lovina. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Buleleng/Made Adnyana)

Penutupan ini berkaitan dengan surat edaran (SE) Gubernur Bali maupun SE Bupati Buleleng

Sebanyak 30 objek wisata atau daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Buleleng, Bali, menutup sementara dari kunjungan wisatawan, guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Penutupan ini berkaitan dengan surat edaran (SE) Gubernur Bali maupun SE Bupati Buleleng yang mengimbau DTW yang ada untuk menutup kegiatannya terkait COVID-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Made Sudama Diana, di Buleleng, Senin.

Ia menjelaskan sebelum adanya SE Gubernur Bali yang ditegaskan dengan SE Bupati Buleleng itu, di Buleleng sudah ada beberapa DTW yang sudah ditutup.

Sampai dengan SE Bupati Buleleng diturunkan, tercatat 30 DTW dari 86 DTW di Kabupaten Buleleng yang sudah ditutup. "Ini dilakukan terkait dengan adanya pencegahan penyebaran COVID-19. Hanya untuk tempat ibadah seperti pura belum ada konfirmasi. Mungkin terkait upacara," jelasnya.

Baca juga: Bali rumuskan kembali wisata berkualitas di tengah isu Virus Corona

Dari 30 DTW tersebut, ada DTW yang sudah besar dan menjadi ikon di Kabupaten Buleleng, termasuk yang kunjungannya besar saat hari-hari biasa atau hari libur, seperti Pantai Lovina yang belum bisa sepenuhnya ditutup, karena wilayah tersebut merupakan wilayah lepas pantai.

Disinggung mengenai DTW yang belum tutup, ia mengungkapkan dengan terbitnya SE Bupati Buleleng, pihaknya sudah menyampaikan ke pengelola DTW.

"Itu dilakukan untuk percepatan tindakan dari pihak pengelola, sehingga upaya pencegahan ini bisa maksimal dilakukan. Kami sudah beritahu para pengelola agar pengelola bisa mematuhi surat edaran ini," ungkap mantan Camat Busungbiu itu.

Ia menambahkan dari 30 DTW tersebut tersebar di beberapa desa wisata. Satu desa wisata terdiri dari beberapa DTW. Seperti di Desa Sambangan ada lima DTW, kemudian di Desa Sekumpul dan di Desa Lemukih terdapat lima DTW juga.

Selain itu, Krisna Watersport, Banyuwedang, dan TNBB juga termasuk. "Gitgit dan Wanagiri juga sudah. Air Sanih belum konfirmasi. Namun dengan adanya SE Bupati, maka semua akan menuruti karena kunjungan juga nihil seperti di daerah barat contohnya Air Panas Banjar kunjungannya berkurang," kata Sudama Diana.


Pantai Lovina
Sementara itu, Kawasan Lovina yang merupakan objek wisata paling terkenal di Kabupaten Buleleng, Bali, sudah ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Kasi pengembangan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Dinas Pariwisata Buleleng Putu Aristya Wibawa mengatakan objek wisata Lovina ditutup sementara yang ditandai dengan memasang spanduk pemberitahuan penutupan pada pintu masuk utama ke Lovina.

"Penutupan dilakukan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur agar objek wisata ditutup sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 atau virus corona," kata Putu Aristya.

Putu Aristya mengatakan sejumlah objek wisata di Buleleng sebenarnya sudah melakukan penutupan sejak beberapa hari lalu, selain untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan instruksi dari Gubernur Bali dan Bupati Buleleng juga karena kunjungan memang sepi.

Objek Wisata Air Terjun Sekumpul di Kecamatan Sawan yang sehari selalu ramai dikunjungi wisatawan juga sudah ditutup bagi wisatawan sejak 18 Maret lalu.

Perbekel Desa Sekumpul Made Suarta, mengatakan, sebelum penutupan, pihaknya mengadakan rapat dengan pengelola, para pemandu wisata dan tokoh masyarakat. Dari rapat itu diputuskan untuk menutup kunjungan wisatawan.

"Setelah kami rapat dan disepakati untuk menutup kunjungan untuk sementara, dan ini sesuai instruksi pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat," katanya.

Baca juga: Bali Zoo tutup kunjungan wisata sementara antisipasi COVID-19
Baca juga: "Perang informasi" cegah virus Corona "berwisata" ke Bali

 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020