"Permisi bapak-ibu, ayo pintunya dibuka. Saya tunggu sampai buka pintu. Ini tidak bahaya, tidak usah takut. Setiap hari badan saya disemprot juga pakai (disinfektan) ini, tidak apa-apa," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang memimpin langsung kegiatan penyemprotan disinfektan menggunakan drone di jalanan dan permukiman warga Kampung Kebangsren, Kecamatan Genteng Kali, Surabaya, Senin.
Sebelum penyemprotan disinfektan dimulai, Risma masuk ke gang-gang untuk meminta warga membuka pintu rumah dan jendela agar cairan disinfektan yang disemprotkan menggunakan drone bisa masuk sampai ke bagian dalam rumah.
Ia mengatakan bahwa pesawat nirawak sangat efektif digunakan untuk penyemprotan disinfektan di wilayah perkampungan.
"Untuk menekan lebih banyak korban, kita kerahkan cara apapun. Makanya kita dikejar waktu," katanya.
Menurut Direktur Pemasaran NPC Lab M. Teguh Alimudin, drone dengan enam baling-baling yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan di Kebangsren bisa mengangkut 20 liter cairan disinfektan.
"Kali ini kita isi desinfektan sesuai batas maksimal yaitu 20 liter, dan ini lebih bisa menjangkau kemana-mana," ujarnya mengenai kemampuan drone seberat 50 kilogram itu.
Pemerintah Kota Surabaya juga mengerahkan pasukan tim Walang Kadung dari Dinas Pemadam Kebakaran untuk mensterilkan rumah warga menggunakan cairan disinfektan.
"Semua kita optimalkan, termasuk tim Walang Kadung juga keliling," kata Risma.
Selama penyemprotan disinfektan di Kampung Kebangsren, Wali Kota juga mengingatkan warga agar menjaga jarak aman minimal satu meter dari orang lain untuk menghindari penularan virus corona.
Ia pun meminta warga tidak keluar rumah jika tidak mendesak dan meminta ketua rukun tetangga dan rukun warga untuk memantau pemenuhan kebutuhan makanan warga.
"Nanti kita siapkan permakanan tambahan. Barangkali ada warga tidak bisa berjualan atau bekerja karena wabah ini," katanya.
Baca juga:
Kantor pelayanan publik Surabaya akan dilengkapi bilik sterilisasi
Surabaya siapkan gedung isolasi bagi penderita gejala ringan COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020