Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempersiapkan berbagai kebijakan dan langkah untuk merespons dan meredam dampak wabah COVID-19 bagi pelaku dan industri yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.kerja sama dengan jaringan hotel untuk menjadi tempat istirahat para tenaga medis dan Gugus Tugas di berbagai daerah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio saat live streaming pernyataan pers “Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tengah Wabah COVID-19" Senin, menjelaskan pemerintah akan segera mengumumkan langkah-langkah dan berbagai strategi untuk mengurangi dampak COVID-19 pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal itu, menurut Wishnutama, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 tahun 2020 yang terbit pada 22 Maret 2020 tentang refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan COVID-19.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB mempersiapkan kerja sama dengan jaringan hotel untuk menjadi tempat istirahat para tenaga medis dan Gugus Tugas di berbagai daerah. Agar mereka lebih dekat dengan Rumah sakit yang menangani wabah dan jika diperlukan bisa dijadikan lokasi isolasi mandiri,” katanya.
Tidak hanya itu, Kemenparekraf, lanjut Wishnutama sedang melakukan koordinasi dengan penyedia transportasi untuk menyediakan sarana angkutan bagi petugas medis dan gugus tugas.
Pemerintah juga berupaya mengusulkan berbagai stimulus ekonomi agar dapat meringankan beban dan biaya untuk para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga dapat mengurangi potensi PHK karyawan di sektor tersebut.
“Presiden sudah menekankan bahwa pemerintah menaruh perhatian yang sangat besar pada sektor pariwisata sebagai salah satu leading sector perekonomian nasional, namun untuk menangani dampak COVID-19 ini, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak,” katanya.
Wishnutama juga mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk saling membantu, dalam menghadapi kondisi yang tidak mudah ini.
Khusus untuk para pelaku sektor ekonomi kreatif, seperti televisi, film, rumah produksi, konten kreator, radio, animasi, desain grafis, artis, seniman, juga berbagai komunitas dan jejaring kreatif di berbagai daerah, untuk aktif terlibat dalam membantu pemerintah dalam menyosialisasikan langkah kepada masyarakat dalam menghadapi COVID-19.
“Kami telah melihat banyak inisiatif yang luar biasa dari para pelaku kreatif di Indonesia. Untuk itu saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih. Peran dan partisipasi pelaku industri kreatif akan sangat membantu usaha pemerintah dalam mengedukasi masyarakat. Karena pada kenyataannya masih banyak lapisan masyarakat yang masih belum menjalankan berbagai arahan pemerintah,” katanya.
Wishnutama juga menekankan kepada masyarakat bahwa pemerintah amat serius dalam menangani wabah COVID-19 dan mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah dan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 dalam menghadapi pandemi ini.
“Tantangan setiap negara dalam menghadapi wabah ini berbeda satu dengan yang lainnya. Tapi satu yang pasti, pemerintah Indonesia, pasti mencari solusi yang terbaik bagi masyarakatnya,” ujarnya.
Ini adalah kondisi yang tidak mudah, bagi negara manapun, bagi siapapun. Namun ini adalah saatnya masyarakat Indonesia bersatu, dan mengedepankan kemanusiaan, dari kepentingan pribadi, kelompok, dan kepentingan-kepentingan lainnya.
Semakin cepat semua pihak bersama-sama menjalankan imbauan pemerintah, akan semakin cepat juga kita dapat mengalahkan dan akhirnya dapat mengakhiri wabah ini.
“Saya juga ingin berpesan kepada rekan-rekan wartawan untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bertugas. Dengan semangat persatuan dan kemanusiaan, mari kita hadapi COVID-19,” ujar Wishnutama.
Baca juga: Menparekraf ajak seniman buat konten penanganan COVID-19
Baca juga: Kemenparekraf utamakan lindungi kesehatan masyarakat terkait COVID-19
Baca juga: Wishnutama: Informasi satu pintu soal COVID-19, juga diperlukan turis
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020