• Beranda
  • Berita
  • Sejak pandemi COVID-19, PMI Kota Magelang kekurangan stok darah

Sejak pandemi COVID-19, PMI Kota Magelang kekurangan stok darah

23 Maret 2020 18:21 WIB
Sejak pandemi COVID-19, PMI Kota Magelang kekurangan stok darah
Ketua PMI Kota Magelang Sumartono. ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang

Kami tidak bisa melayani permintaan penyemprotan untuk kepentingan pribadi

PMI Kota Magelang, Jawa Tengah, kekurangan stok darah sejak pandemi virus corona baru (COVID-19) dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran warga tertular virus tersebut saat berdonor.

Ketua PMI Kota Magelang Sumartono di Magelang, Senin, mengatakan sebelum pandemi virus corona, ada 20-30 orang yang berdonor ke PMI Kota Magelang setiap hari, tetapi akhir-akhir ini tidak sampai lima pendonor yang datang.

"Pendonor berkurang sejak merebak virus corona," katanya usai telekonferensi perkembangan virus corona di Command Center Kota Magelang.

Sumartono yang juga Inspektur Kota Magelang itu, mengatakan jumlah permintaan darah tetap banyak setiap hari.

Permintaan mayoritas dari pasien-pasien di RSUD Tidar Kota Magelang, bahkan dari Kabupaten Magelang dan Temanggung.

"Persediaan darah sangat kritis saat ini, sementara permintaan tetap banyak," katanya.

Baca juga: Persediaan darah di PMI Yogyakarta aman namun terbatas

Oleh karena itu, pihaknya tetap berusaha menggelar aksi donor darah, salah satunya di gedung Inspektorat, kompleks kantor Pemkot Magelang.

Selain itu, pihaknya juga rutin mengirim layanan pesan singkat berupa ajakan atau jadwal berdonor bagi pendonor aktif PMI Kota Magelang.

Ia memastikan saat menggelar kegiatan donor darah maupun donor di kantor PMI Kota Magelang tetap dengan protokoler yang ketat, seperti penggunakan alat kesehatan yang steril dan alat perlindungan diri (APD) bagi petugas.

Terkait dengan upaya pencegahan penyebaran virus corona, PMI Kota Magelang telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah titik strategis, antara lain sekolah, perkantoran, masjid, dan fasilitas umum lainnya.

"Permintaan penyemprotan terus mengalir, tapi kami prioritaskan fasilitas umum, sekolah, masjid, dan lainnya. Kami tidak bisa melayani permintaan penyemprotan untuk kepentingan pribadi," katanya.

Ia menyebutkan dalam sehari sekitar 20 relawan diterjunkan untuk penyemprotan.

Ia mengimbau masyarakat melakukan penyemprotan mandiri, dengan membuat cairan disinfektan sendiri.

Baca juga: PMI Kota Tangerang pastikan tetap ada pelayanan darah
Baca juga: PMI Jember imbau masyarakat tetap donor di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Tanggap COVID-19, Kemenhan gelar donor darah

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020