Dana tersebut dipergunakan untuk pengadaan peralatan medis yang dibutuhkan juga untuk operasional Gugus Tugas COVID-19 selama 3 bulan ke depan.
Sekretaris Daerah Denny Simbar di Wasior, Senin, mengutarakan anggaran tersebut akan segera dicairkan sehingga kegiatan dalam rangka penanganan COVID-19 bisa berjalan secara optimal
Baca juga: Raja Ampat tutup seluruh destinasi cegah penyebaran Corona
“Kami melakukan langkah cepat untuk penyediaan anggaran untuk penanganan COVID-19 menindaklanjuti Permendagri 20 tahun 2020 dan Permenkeu nomor 19 tahun 2020 kemudian juga Permenkeu 16 tahun 2020," kata Simbar.
Selain dari pos belanja tak terduga, menurut Sekda, Dinas Kesehatan juga akan melakukan relokasi anggaran yang bersumber dari DAK fisik juga dana insentif daerah (DID) bidang kesehatan tahun 2020 untuk mendukung penanganan COVID-19.
Tidak itu saja, Pemkab juga akan mengalihkan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil terutama untuk anggaran perjalanan dinas, biaya rapat, makan minum dan juga pengadaan peralatan kantor untuk kepentingan pencegahan COVID-19.
“Nanti kami Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan sisir, kita akan melihat yang kurang perlu, yang harus kita berhemat, yang harus kita pangkas nanti kita akan alokasikan juga untuk penanganan COVID -19.
Baca juga: Destinasi wisata Piaynemo Raja Ampat ditutup
Prinsipnya belanja tak terduga kita akan tambah. Kita akan geser dari belanja-belanja tadi perjalanan dinas, rapat-rapat, makan minum dan pengadaan-pengadaan yang bisa ditunda kita tunda kita alihkan untuk penanganan COVID 19,“ ucap Simbar.
Dia pun meyakini dengan pola demikian anggaran untuk penanganan COVID-19 di Wondama akan bisa tercukupi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang hingga kurun waktu 6 bulan ke depan.
“Sehingga kita pastikan biaya untuk penanganan COVID tercukupi sampai berapa bulan ke depan pun. Pemda akan berupaya semaksimal mungkin, “ ujar Sekda.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Teluk Wondama dr. Yoce Kurniawan menuturkan, beberapa perlengkapan medis yang akan dibeli antara lain alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis, termal scanner, termal guna juga perlengkapan untuk ruang isolasi.
“Kita juga berinisiatif untuk mengadakan rapid test meski belum direkomendasikan oleh pusat tapi kita siapkan untuk cadangan,“ terang dr. Yoce.*
Baca juga: ACT sosialisasi PHBS untuk mencegah COVID-19
Baca juga: SMKN 5 Palu produksi 200 APD COVID-19 pesanan RS Undata
Baca juga: Putri mendiang guru besar UI curhat pentingnya tetap di rumah
Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020