FFA mengatakan dewan direktur dan klub-klub sepakat untuk menghentikan musim pada Senin malam.
"Keputusan yang diambil tadi malam, (dan) diumumkan pagi ini, merupakan hasil dari ditingkatkannya status (waspada) negara bagian dan nasional saat ini, pada khususnya di daerah-daerah kontrol perbatasan yang diimplementasikan di sejumlah negara bagian dan juga Selandia Baru," kata ketua FFA James Johnson seperti dikutip Reuters.
Sejumlah wilayah di Australia telah memberlakukan larangan bepergian dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.
Baca juga: Keadaan darurat: Australia tingkatkan upaya untuk kurangi corona
Enam pertandingan musim reguler masih harus diselesaikan sebelum dimulainya fase playoff yang rencananya berlangsung pada awal Mei.
FFA yang memerlukan pemasukan dari siaran langsung sempat berupaya keras agar kompetisi terus berlanjut. Mereka bahkan melobi tim asal Selandia Baru, Wellington Phoenix, agar bermarkas di Australia supaya tidak terkena larangan bepergian dari negara asalnya.
Baca juga: Liga A Australia larang penonton hadir di stadion
Tetapi "lockdown" yang diterapkan secara nasional di Australia dalam beberapa hari terakhir kemudian memaksa FFA mengambil keputusan ini.
Sebagai kompetisi nasional, kompetisi yang dimainkan di hampir seluruh wilayah Australia dan juga Selandia Baru, misi yang sulit berubah menjadi misi yang mustahil," tambah Johnson.
Australia telah menghentikan semua kegiatan olahraga profesional mereka, seperti Liga Rugby dan Super Rugby.
Sampai 24 Maret, terdapat total 1.887 kasus COVID-19 di Australia, dengan korban jiwa sebanyak tujuh orang.
Baca juga: Separuh klub sepak bola liga Prancis bisa bangkrut karena virus corona
Baca juga: Krisis virus corona paksa Barcelona potong gaji pemain
Baca juga: Abaikan instruksi isolasi, penyerang Real Madrid dikecam PM Serbia
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020