"Kami sedang mengubah dana insentif daerah (DID) untuk penanganan bencana COVID-19 ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membeli alat pelindung diri (APD) dan operasional petugas yang ada di lapangan.
Pembelian APD diperlukan karena pihaknya masih kekurangan alat tersebut dan selama ini pihaknya hanya memiliki masker serta sarung tangan.
"Jika wabah ini berlanjut maka tentu persediaan tidak mencukupi," katanya.
Besaran dana yang dialoksikan Rp2 miliar untuk pencegahan COVID-19 itu diperkirakan mencukupi hingga dua hingga tiga bulan ke depan.
Selain menggunakan DID, lanjutnya pihaknya juga menggunakan dana alokasi khusus untuk membangun ruang isolasi skala kecil di RSUD dr. Sadikin guna mengantisipasi ada warga yang suspect.
"Ruang isolasinya memang tidak standar tapi paling tidak bisa memisahkan pasien yang suspect dengan pasien lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pariaman Fitri Nora mengatakan pihaknya siap mendukung langkah eksekutif untuk mengubah anggaran guna penanganan pencegahan penyebaran COVID-19 di daerah itu.
"Jangankan Rp2 miliar, Rp20 miliar pun kami dukung," kata dia.
Ia menyampaikan DPRD siap membantu menyosialisasikan kepada warga terkait COVID-19 sehingga warga mau mengikuti imbauan yang telah dikeluarkan pemerintah.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020