"Berdasarkan survei pemantauan harga dari minggu pertama hingga minggu ketiga, inflasi diperkirakan 0,11 persen atau 2,98 persen (year on year)," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers yang dipantau melalui layanan streaming di Jakarta, Selasa.
Perry mengatakan tingkat inflasi yang masih terkendali pada Maret 2020 ini disebabkan oleh pengendalian harga-harga bahan kebutuhan pokok yang telah dilakukan secara optimal.
"Terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang telah berusaha untuk menyediakan kebutuhan bahan makanan, sehingga harga-harga tetap stabil," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Februari 2020 sebesar 0,28 persen karena adanya kenaikan harga bawang putih dan cabai merah.
Dalam periode ini, bawang putih menyumbang andil inflasi sebesar 0,09 persen dan cabai merah menyumbang andil inflasi senilai 0,06 persen.
Komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi adalah daging ayam ras, jeruk, rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabai rawit, bawang bombai dan kentang.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Februari 2020 tercatat 0,66 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,98 persen.
Sementara itu, laju inflasi pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,11 persen yang disebabkan oleh adanya kenaikan tarif angkutan udara.
Baca juga: FAO sebut "panic buying", karantina wilayah bisa picu inflasi pangan
Baca juga: BI: Inflasi Februari 2020 tetap rendah dan terkendali
Baca juga: BI yakin inflasi terjaga sesuai sasaran hingga akhir 2020
Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020