"Sebenarnya dengan melakukan isolasi diri di rumah, ini sudah cukup bagus dan efektif. Itu yang kemudian akan kita dorong sehingga tidak seluruh kasus positif COVID-19 menjadi beban layanan rumah sakit," ujar Achmad Yurianto di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jubir: RS Darurat Wisma Atlet untuk kurangi beban RS rujukan
Yuri mengatakan bahwa sebenarnya hampir 80 persen daripada kasus positif yang ada, secara statistik berada dalam keluhan atau gejala yang ringan atau ringan sampai sedang.
UU No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina mengamanatkan bahwa di dalam kaitan penanganan penyakit menular ini terdapat tiga tahapan karantina, dan salah satunya karantina perorangan.
"ini yang beberapa kali saya sampaikan sebagai self-isolation atau isolasi diri. Itu bisa menjadi efektif manakala bisa kita implementasikan di tengah-tengah masyarakat. Tentunya dengan kasus COVID-19 dengan keluhan ringan atau tanpa keluhan," kata Yuri dalam konferensi pers.
Baca juga: Jubir Yurianto sebut peran masyarakat besar kendalikan COVID-19
Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus warga yang positif terpapar virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia bertambah 107 kasus hingga menjadi 686 orang dengan angka kematian bertambah tujuh hingga total 55 orang.
Achmad Yurianto mengemukakan bahwa data yang dikumpulkan tersebut merupakan kasus yang dilaporkan dari 23 Maret pukul 12.00 WIB hingga 24 Maret pukul 12.00 WIB.
Ia memaparkan, dari 107 kasus baru tersebut berasal di antaranya dari DKI Jakarta (70 kasus), Jawa Timur (10 kasus), Banten (9 kasus), Sumatera Utara (5 kasus), Jawa Tengah (4 kasus), serta masing-masing 1 kasus di DI Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Riau dan Papua.
Sementara itu, ujar dia, tidak ada penambahan kasus yang sembuh sehingga yang telah sembuh secara kumulatif masih sama yaitu sebanyak 30 orang.
Baca juga: Yurianto: Obat klorokuin bukan untuk mencegah COVID-19
Baca juga: Yurianto: Orang terinfeksi COVID-19 bisa tidak kelihatan sakit
Baca juga: Yurianto: "social distancing" dilakukan berbasis komunitas
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020