Terima kasih kepada eksportir yang sudah memasok dolar ke pasar valas sehingga hari ini nilai tukar bergerak stabil di pasar valas.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berterima kasih kepada para eksportir yang turut mendorong penguatan nilai tukar rupiah dan bergerak stabil di pasar valas.
“Terima kasih kepada eksportir yang sudah memasok dolar ke pasar valas sehingga hari ini nilai tukar bergerak stabil di pasar valas,” katanya dalam konferensi video di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, bank sentral mencermati penawaran dan permintaan sudah berjalan baik di pasar valas sehingga mendorong nilai tukar rupiah diklaim cukup stabil.
“Kami pastikan BI terus berada di pasar, memantau secara baik, dan mengintervensi atau stabilisasi nilai tukar yang diperlukan,” imbuhnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Saya minta BI terus fokus jaga nilai tukar rupiah
BI, kata dia, salah satunya melakukan tiga intervensi dalam stablisasi nilai tukar rupiah di antaranya melalui pasar tunai atau spot, Domestik Non Deliverable Forward (DNDF) dan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Untuk SBN, bank sentral itu membeli SBN yang dilepas oleh investor asing di pasar sekunder Rp168 triliun untuk menginjeksi likuiditas di pasar keuangan dan perbankan.
Selain itu, BI juga memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Sementara itu, kurs tengah BI pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp16.486 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya pada posisi Rp16.608 per dolar AS.
Rupiah sebelumnya sempat menguat pada Selasa pagi pada posisi Rp16.505 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah positif seiring menguatnya mata uang regional
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa menguat seiring positifnya mayoritas mata uang regional Asia.
Meski menguat namun rupiah ditutup melemah 75 poin menjadi Rp16.500 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.575 per dolar AS.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020