Saham-saham di bursa Wall Street naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks Dow Jones naik lebih dari 11 persen, mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 1933 di tengah harapan terhadap paket stimulus ekonomi AS.Indeks Dow Jones melonjak 2.112,98 poin atau 11,37 persen menjadi 20.704,91 poin
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 2.112,98 poin atau 11,37 persen, menjadi ditutup di 20.704,91 poin. Indeks S&P 500 meningkat 209,93 poin atau 9,38 persen, menjadi berakhir di 2.447,33 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 557,18 poin atau 8,12 persen, menjadi 7.417,86 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor energi melambung 16,31 persen, melampaui sektor-sektor industri lainnya, dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Wall Street jatuh meski Fed luncurkan tindakan agresif dukung ekonomi
Investor berharap anggota parlemen AS segera mencapai kesepakatan tentang paket bantuan ekonomi besar-besaran untuk meredam kerusakan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Reli bersejarah pada Selasa (24/3/2020) menyusul kemunduran Wall Street lagi di sesi sebelumnya, dengan indeks 30-saham ditutup turun hampir 600 poin meskipun ada upaya-upaya tegas Federal Reserve.
Bank sentral AS pada Senin (23/3/2020) mengumumkan rencana untuk membeli surat utang pemerintah dan surat berharga yang didukung hipotek AS tanpa batas guna membantu pasar berfungsi lebih efisien di tengah ketidakpastian virus corona.
Sementara data menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan sektor swasta AS mengalami kontraksi yang nyata dalam keseluruhan aktivitas bisnis pada Maret setelah eskalasi wabah COVID-19.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) jasa-jasa AS tercatat 39,1 pada akhir kuartal pertama, turun dari 49,4 pada Februari, penyedia informasi global yang berbasis di London, IHS Markit melaporkan pada Selasa (24/3/2020). Demikian pula PMI manufaktur AS turun dari 50,7 pada Februari menjadi 49,2 pada akhir kuartal pertama.
Jumlah kasus COVID-19 di Amerika Serikat mencapai 50.000 pada Selasa (24/3/2020) per pukul 15.00 waktu bagian timur AS (19.00 GMT), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Universitas Johns Hopkins. Angka baru mencapai 50.206 dengan 606 kematian, kata CSSE.
Baca juga: Saham Prancis bergairah dengan indeks CAC 40 melambung 8,39 persen
Baca juga: Bursa saham Inggris "rebound", indeks FTSE 100 melonjak 9,05 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020