Seorang pria Australia telah didakwa dengan tuduhan memperagakan "lelucon" dengan secara sengaja batuk pada seorang polisi sambil berpura-pura terinfeksi virus corona baru ketika seorang temannya merekam kejadian itu, kata pihak berwenang.Dia sengaja batuk di muka perempuan itu dan mengklaim dia menderita COVID-19, sementara seorang teman merekamnya
Pria itu, yang berusia 21, pergi ke kantor polisi di Coffs Harbour, sebuah kota pantai sekitar 525 km (326 mil) utara Sydney, pada Selasa dan mendekati seorang perwira perempuan berusia 71 tahun.
"Dia sengaja batuk di muka perempuan itu dan mengklaim dia menderita COVID-19, sementara seorang teman merekamnya," kata polisi itu, merujuk pada penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Kantor polisi ditutup dan protokol isolasi dibuat sementara pihak berwenang memeriksa statusnya. Ternyata dia tidak terinfeksi virus yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 warga Australia dan membuat sebagian besar negara terhenti.
Pihak berwenang tidak mengidentifikasi pria itu atau memberikan perincian tentang motifnya selain menyebut insiden itu sebagai lelucon.
Baca juga: Masyarakat abaikan "social distancing", Australia tutup tempat umum
Baca juga: Pantai Bondi di Australia ditutup demi tekan penularan COVID-19
Pria itu didakwa dengan tuduhan intimidasi dengan tujuan untuk menyebabkan ketakutan akan kerugian fisik, dan mengganggu atau menghalangi seorang petugas polisi melaksanakan tugas.
Dia diberikan jaminan untuk muncul di pengadilan pada 6 Mei.
Minggu ini, pemberi pinjaman terbesar ketiga negara itu National Australia Bank Ltd mengatakan pihaknya memecat seorang karyawan setelah staf itu memalsukan hasil tes virus corona positif, yang memicu evakuasi kantor.
Sumber: Reuters
Baca juga: Toko buku Australia gunakan sepeda antar pesanan di tengah corona
Baca juga: Kasus corona Australia melonjak, "lockdown" diperluas
Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020