Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Kalimantan Selatan H Antung Mas Rozaniasyah menyatakan, lembaganya kemungkinan tidak ada aktivitas hingga 10 April terkait wabah Virus Corona atau COVID-19.Sesudah 10 April 2020, kita melihat keadaan serta petunjuk dari pemerintah pusat
"Kalau melihat situasi dan kondisi sekarang terkait wabah Virus Corona atau COVID-19, kemungkinan DPRD Kalsel tidak ada aktivitas hingga 10 April mendatang, kecuali berupa kegiatan rutin Sekretariat Dewan (Setwan)," ujarnya, di Banjarmasin, Rabu.
"Sesudah 10 April 2020, kita melihat keadaan serta petunjuk dari pemerintah pusat," lanjut Rozaniasyah yang akrab dengan sapaan Nunung itu pula.
Baca juga: Polda Kalsel pastikan penutupan jalur perbatasan Kalsel-Kalteng hoaks
Ia mengaku, sulit memprediksi situasi dan kondisi yang terjadi belakangan ini untuk beraktivitas karena takut salah atau bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat.
"Oleh karena itu, sikap atau tindakan kita sekarang mau tidak mau harus menunggu arahan dari pemerintah pusat," lanjutnya pula.
"Namun pada prinsipnya kami jajaran Setwan Kalsel siap melaksanakan perintah atasan guna perbaikan dan kemajuan masyarakat serta daerah atau provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk lebih empat juta jiwa," demikian Nunung.
Pada kesempatan terpisah, anggota DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin yang juga Ketua Komisi IV Bidang Kesra lembaga legislatif tersebut berpendapat, dalam keadaan seperti sekarang para wakil rakyat tingkat provinsi setempat tetap datang ke dewan.
"Mungkin jika tidak ada kegiatan lain atau bukan berhalangan serta masih dalam keadaan sehat, sebaiknya anggota DPRD Kalsel tetap datang ke dewan," ujar politikus Partai Gerindra tersebut.
Baca juga: Polisi minta pondok pesantren tiadakan kunjungan cegah Covid-19
"Karena mungkin ada sesuatu yang memerlukan komunikasi secara lebih intens dan mengharuskan turun atau datang ke Gedung DPRD Kalsel," demikian Lutfi.
Dalam situasi dan kondisi COVID-19 yang mewabah belakangan ini, karyawan Setwan Kalsel fakultatif sejak 23 Maret hingga April mendatang untuk menghindari penularan virus yang bisa membawa kematian tersebut.
Pewarta: Imam Hanafi/syamsuddin hasan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020